-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Orang Cina Berbahasa Madura

    Biasanya, setelah pulang kampung, saya tambah semangat. Kebiasaan ini mulai dulu. Sejak saya mondok. Setiap kali pulang dan kembali lagi, ada semangat baru di dada saya. Entahlah. Mungkin semua itu berangkat dari "fakta" saya yang serba "kurang".

    Tak pelak PULKAM kali ini. Saya tambah semangat. Saya ingin menjadi pembuka jalan kesuksesan adik-adik saya. Baik adik kandung atau adik-adik yang lain. Sebab, harus diakui, sayalah orang pertama kali dalam keluarga saya yang kuliah.
    Oleh karena itu, saya ingin menjadi orang yang luar biasa.

    Ada realita mencengangkan pada PULKAM kali ini. Waktu itu, saya mau ke pasar Tanjung Bumi. Ada keperluan. Bibi minta tolong dibelikan barang yang akan dijual. Kebetulan di tokonya sudah habis. Saya mau saja. Selain untuk bantu-bantu, agar ilmu usaha saya tambah berkembang.

    Setelah keperluan saya usai, saya langsung ke toko yang ditunjuk bibi. Saya katakan bahwa saya ingin beli ini-itu. Saya lihat seorang wanita yang ada di dalam toko. Seperti orang cina. Saya yakin dia pemilik toko yang murah itu. Yang membuat saya heran, dia berbahasa Madura dengan fasih. Tak ada bedanya dengan orang Madura asli. Saya pun ragu, mungkin dia bukan orang cina, tapi orang Madura.

    Sesampainya di rumah, saya tanyakan pada bibi tentang pemilik toko itu. Ternyata benar. Memang orang cina. Kok fasih benner bahasa Madura ya?

    Memang, kita harus mengakui bahwa orang cina itu hebat. Menguasai pasar. Di pasar Tanjung Bumi itu saja, yang memiliki toko besar kebanyakan orang cina. Bukan orang asli Madura. Kira-kira apa kekurangan orang Madura? Kita perlu belajar pada orang cina.

    Posting Komentar

    Posting Komentar