Cerita KKN | Lomba Mading yang Bikin Merinding

Selama saya KKN, banyak program dan kegiatan yang saya ikut men-sukseskan. Akan tetapi, yang paling membahagiakan hati saya hanya dua: lomba MADING anak MTS dan Pendidikan tulis-menulis untuk PR. IPNU-IPPNU.

Entah, mungkin karena saya menjadi salah satu aktor utama dalam kegiatan ini. Atau mungkin karena saya suka dunia tulis-menulis.

Saya dan Jamal. Ya Jamal. Seorang sahabat -ah bukan hanya sahabat, tapi kayak saudara sendiri- yang sama-sama senang nulis. Sayangnya, walalu pun katanya dia senang nulis, dia tidak nulis-nulis. Hehehe..

Saya dan Jamal sedikit memberi ilmu dan motivasi menulis kepada adik-adik Mts. Tapi yang terjun langsung ke adik-adik, ya Jamal. Saya yang memiliki ide dan gagasan.

Ya begitulah, kita dalam banyak hal memang sering bersama. Termasuk ketika teman-teman boncengan dengan pasangannya, saya berboncengan dengan yang namanya Jamal. Hahaha. It’s happy and enjoy.

Pertamanya, saya utarakan ke teman-teman KKN, saya akan mengadakan pembimbingan pembuatan MADING dan pendidikan tulis menulis. Mereka setuju dan mendukung. Saya ekeskusi.

Pembuatan MADING saya buat lomba. Dari kelas satu MTS sampai kelas tiga. Semuanya ada lima kelas. Alhamdulillah, ada empat kelas yang membuat MADING. Dan hasilnya bagus-bagus. Baik dari tampilan atau tulisan.

Benneran, saya bahagia banget waktu ngelihat. Tak sia-sia rasanya beli hadiah, meski mungkin tak seberapa, membungkus hadiah, dan seterusnya. Tapi, mungkin yang lebih bahagia lagi adalah Jamal. Karena dia yang menjadi ujung tombak.

Jamal yang ngajari bagaimana buat MADING. Apa aja isinya MADING. Semoga jadi pahala jariyahnya dia. Amin !

Yah, jadi kelihatan. Ada beberapa anak yang memiliki bakat menulis. Semoga bisa terus. Ternyata, kalau kita bisa bermenfaat untuk orang lain itu membahagiakan ya ! Semoga selanjutnya bisa lebih bermenfaat lagi.

Bapak Kepala kesiswaan di sekolah yang ada di bawah LP Maarif NU ini sangat berterimakasih telah diadakan lomba Mading. Juga diberi wawasan tentang tulis menulis dan MADING. Beliau mengakui, bahwa di sekolah MTS Darussalam sangat minim pengetahuah selain pengetahuan di buku pelajaran.