-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadan, tapi Kok Masih Banyak Maksiat?


    Sering kita mendengar, pada Bulan Ramadan setan dibelenggu. Tidak bisa mengganggu umat manusia. Pertanyaannya, kenapa kok masih banyak maksiat di Bulan Ramadan?

    Memang ada hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan bahwa setan dibelenggu di Bulan Ramadan. Lengkapnya sebagaimana berikut:

    إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين

    “Jika datang Bulan Ramadan, dibukalah pintu-pintu Surga, dikuncilah pintu-pintu neraka, dan diikatlah setan-setan.” (HR. Muttafaq Alaih)



    Imam  Qadi Iyad mengartikan hadis ini sesuai makna zohirnya. Artinya, pada Bulan Ramadan pintu Surga benar-benar dibuka, pintu neraka benar-benar ditutup, dan setan benar-benar dibelenggu.

    Oleh karenanya, jika pintu Surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu, berarti Bulan Ramadan telah tiba. Hal ini menandakan Bulan Ramadan adalah bulan mulia.

    Setan dibelenggu pada bulan ini, agar mereka tidak mengganggu umat Islam. Tidak menjerumuskan mereka pada hal-hal yang dilarang Allah.

    Pendapat ini dikutip Imam Nawawi dalam kitabnya. Menurut Imam Qadi Iyad dan Imam Zain bin Munir, pendapat ini adalah pendapat yang kuat.

    Tapi, ada juga pendapat yang berbeda. Pendapat ini mengatakan, maksud hadis diatas adalah pada Bulan Ramadan ini banyak pahala, banyak ampunan, dan setan dapat mengganggu sedikit orang saja.

    Ada juga pendapat yang mengatakan, yang dimaksud dengan “pintu Surga dibuka” ini adalah Allah membuka amal ketaatan di Bulan Ramadan, seperti berpuasa, membaca Al-Quran. Ketaatan ini akan membawa empunya kepada Surga.

    Sedangkan yang dimaksud dengan “pintu Neraka ditutup” adalah umat manusia tidak memiliki gereget dan semangat untuk bermaksiat kepada Allah.

    Dan yang dimaksud dengan “setan dibelenggu” adalah setan tidak mampu membangkitkan syahwat manusia. Setan juga tidak mampu melobi manusia untuk bermaksiat kepada Allah.

    Sebab, umat manusia sedang berpuasa. Puasa membikin syahwat/nafsu (negatif) manusia lemas dan mati.

    Kalau setan di belenggu, kenapa di bulan Ramadan masih banyak maksiat?

    Nah, ini perlu dijawab. Sebenarnya, pertanyaan ini juga pernah terbesit dalam hati para ulama terdahulu. Lalu mereka menjawabnya.

    Imam Qurthubi menjawab pertanyaan cerdas ini dengan dua jawaban:

    Pertama: umat manusia tidak akan bermaksiat kepada Allah pada Bulan Ramadan jika mereka berpuasa dan puasanya benar. Puasanya memenuhi syarat dan menjaga tatakrama berpuasa.

    Berarti, jika ada orang yang berpuasa tapi kok masih bermaksiat, berarti puasanya tidak sempurna. Ada yang salah dengan puasanya.

    Kedua, maksiat dan durhaka kepada Allah memang berkuang di Bulan Ramadan. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada.

    Sebab, maksiat dan durhaka kepada Allah itu tidak melulu dari setan. Bisa jadi dari dirinya sendiri.

    Baca juga: 


    Misalnya, dirinya memiliki nafsu yang jelek, terbiasa berbuat maksiat, atau karena ikut temannya. Karena setan itu tidak hanya dari kalangan jin, tapi juga dari manusia.

    Ada jawaban ketiga dari ulama lain. Jawaban ini mirip dengan jawaban kedua. Katanya, maksiat dan durhaka yang ada pada Bulan Ramadan itu bukan timbul dari setan. Tapi, timbul dari diri sendiri. Timbul dari hawa nafsu yang pernah diwariskan setan di luar Bulan Ramadan.

    Sebab, jika jiwa sudah terkena godaan setan, maka akan tercemar oleh setan. Jika sudah tercemar setan, maka akan lahir pekerjaan-pekerjaan setan.

    Akhiran, memang setan dibelenggu pada Bulan Ramadan. Setan tidak bisa mengganggu dan melobi kita untuk bermaksiat kepada Allah. Sebagaimana pendapat yang kuat.

    Baca juga:


    Akan tetapi, bukan berarti kita terlepas dari maksiat. Karena diri kita sudah menjadi setan.
    Naudzubillah… Semoga puasa kita benar. Semoga puasa kita membuat kita steril dari rintik-rintik setan. Semoga puasa kita bisa membawa kita ke Surga. Amin!


    5 komentar

    5 komentar

    • tia marty
      tia marty
      20 Mei 2019 pukul 10.32
      Makasih pencerahannya, ngeri juga ya ketika manusia sudah menjadi setan
      Reply
    • Dewi Rieka
      Dewi Rieka
      20 Mei 2019 pukul 10.15
      Terima kasih pencerahannya Mas Saif, godaan terbesar manusia memang dirinya sendiri ya, semoga berkah puasa kita aamiin
      Reply
    • Finaira
      Finaira
      16 Mei 2019 pukul 08.10
      Maksiat waktu di bulan Ramadhan, dan ketika semua setan dibelenggu. Tapi, ajarannya yang sudah membekas di hati manusia? Setuju, bahwa itu akibat kebiasaan si manusia itu sendiri.
      Reply
    • Rindang Yuliani
      Rindang Yuliani
      15 Mei 2019 pukul 10.20
      Setuju dengan makna “pintu Neraka ditutup” itu adalah umat manusia tidak memiliki greget dan tidak semangat untuk bermaksiat kepada Allah. Karena kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung.
      Reply
    • Admin
      Admin
      9 Mei 2019 pukul 16.54
      Mantappp
      Reply