-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Arti Bismillah (Basmalah), Hukum, dan Keutamaannya


    Arti Basmalah (Bismillah) penting kita ketahui. Karena Basmalah (Bismillah) sering kita baca setiap hari. Bahkan Basmalah juga dibaca ketika kita sholat. Kalimat ini juga dikenal dengan sebutan “Basmalah”.

    Arti Basmalah Perkata

    Sebelum menjelaskan arti Basmalah secara luas, penulis akan menjelentrehkan arti Basmalah perkata sebagaimana berikut:
    ب: dengan
    اسم: nama
    الله: Allah
    الرحمن: Maha Pengasih
    الرحيم: Maha Penyayang

    Arti Basmalah dan Tafsirnya

    بسم الله الرحمن الرحيم
    Bismillahir rohmanir rohim
    Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

    Kalimat "Bismi" (بسم) adalah gabung dari kata "Bi" (ب) dan Ismi (اسم). Artinya "Dengan Nama".

    Lafadz “Allah” (الله) adalah alam (sebuah nama) bagi sang Pencipat alam semesta. Nama ini khusus untuk-Nya. Tidak satu pun yang dapat dinamai dengan “Allah” selain-Nya.


    Menurut Imam Al-Qurthubi, nama ini adalah paling Maha Besarnya dan paling agungnya nama sang pencipta.

    Adapun lafadz “ar-Rohman dan ar-Rohim” (الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ) diambil dari kata rahmah. Rahmah memiliki arti kasih sayang yang membuat empunya berbuat kebaikan. Menurut Sayid Thonthowi, arti Rahmah-nya Allah tidak bisa diartikan kasih sayang seperti kasih sayangnya manusia.



    Oleh karenanya, ulama mengartikan Rahmah-nya Allah dengan kebaikan itu sendiri. Ada pula yang mengartikan dengan ‘Allah berkehendak berbuat kebaikan’.

    Intinya, kita tidak bisa membayangkan seperti apa Rahmah-nya Allah. Yang bisa kita rasakan adalah efek dari Rahmah itu, yaitu berupa kebaikan Allah terhdapa makhluk-Nya.

    Lalu, apakah ar-Rohman dan ar-Rohim ada perbedaan maknanya? Menurut Ulama Muhaqqiqun ada. Tapi, mereka pun berbeda-beda dalam memaknai ar-Rohman dan ar-Rohim.

    Sebagian mengatakan, ar-Rohman memiliki arti rahmat yang agung, sedangkan ar-Rohim berarti rahmat yang abadi.

    Ada pula yang mengatakan, ar-Rohman berarti Dzat yang memberi nikmat kepada semua makhluk, sedangkan ar-Rohim Dzat yang memberikan nikmat hanya pada orang-orang mukmin saja.

    Ada sebagian yang lain, pendapat ini dikutip oleh Imam al-Baidhowi dalam tafsirnya, bahwa arti ar-Rohman adalah yang Maha Pengasih di dunia, karena ar-Rohman meliputi orang mukmin dan orang kafir, sedangkan ar-Rohim memiliki arti ‘yang Maha Pengasih di akhirat’, karena ar-Rohim hanya untuk orang mukmin.

    Itulah arti Basmalah dan penjelasannya.

    Arti Basmalah Lengkap (Bismillahir Rohmanir Rohim)

    Arti Basmalah (Bismillah) secara lengkap seperti ini: “Saya memulai membaca sambil mengharap berkah dengan nama Allah yang tiada awal dan akhir, Tuhan yang rahmatnya meliputi segala sesuatu.

    Saya juga terbebas dari apa yang dilakukan orang musyrik dan tersesat. Mereka memulai aktivitas mereka dengan nama tuhan mereka, seperti Lata dan Uzza.”

    Pengertian Basmalah (Bismillah) ini erat kaitannya dengan aktivitas yang kita lakukan. Misalnya kita ingin minum, lalu membaca Basmalah (Bismillah), berarti artinya “kita minum sambil mengharap bekah dengan menyebut nama Allah”. Dan begitu seterusnya.

    Hukum Membaca Basmalah

    Hukum membaca Basmalah pada dasarnya mengikuti aktivitas yang akan dilakukan. Karenanya, membaca Basmalah bisa wajib, sunah, makruh, dan haram. Ini menurut Madzhab Syafi’iyah yang dijabarkan oleh Syaikh Abu Bakar Syatho dalam I’anah at-Thalibin.

    Membaca Basmalah wajib ketika hendak membaca surat Al-Fatihah dalam shalat. Sunah seperti sebelum wudu, mandi, dan berhubungan badan dengan istri. Makruh apa bila dibaca sebelum melakukan aktivitas yang makruh dilakukan.

    Haram jika dibaca sebelum malakukan aktivitas yang haram dilakukan. Mubah jika dilakakun sebelum melakukan hal yang mubah dan tidak ada nilai kemuliannya, seperti memindah barang dari tempat ke tempat yang lain.

    Baca juga:


    Intinya, membaca Basmalah seyogyanya dilakukan ketika melakukan aktivitas yang memiliki nilai kemulian menurut syariat. Maka tidak diperkenankan membaca basmalah jika aktivitasnya haram atau makruh dilakukan. Juga tidak diperkenankan jika aktivitasnya hina dan menjijikan. Contohnya seperti menyapu sampah, karena menjaga nama Allah.

    Keutamaan Membaca Basmalah

    Keutamaan membaca Basmalah (Bismillah) banyak sekali. Begitu banyak hadis yang menjelaskan tentang hal itu. Hanya saja, penulis akan memaparkan sebagian saja. Keutamaan membaca Basmalah sebagaimana berikut:

            1.  Membaca Basmalah menjadikan aktivitas yang kita lakukan banyak berkahnya.

    Rasulullah bersabda:

    كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أبتر أو أقطع أو أجذم

    “Setiap sesuatu yang memiliki nilai kemulian tapi tidak dimulai dengan Bismillahir rohmanir rohim maka kurang berkahnya”

    Jadi, aktivitas yang baik dan positif, jika tidak dimulai dengan Basmalah, maka aktivitas itu menjadi kurang berkahnya. Misalnya menulis, tapi tidak dimulai dengan Basmalah, maka hasil tulisannya kurang berkahnya. Karena kurang berkahnya, maka sedikit orang yang membaca, sedikit pula pahalanya.

    Baca juga:


    Juga, seperti makan yang tidak dimulai dengan ucapan Basmalah, maka makanan itu kurang bermenfaat untuk badan kita. Atau ketika baca-baca yang tidak dimulai dengan Basmalah, maka kurang maksimal mendapat faedah dari apa yang dibaca.

          2.  Istikamah membaca Basmalah di setiap aktivitas akan membuat hidup bahagia, mati pun  bahagia

    Sebuah hadis diriwayatkan:

    من أراد أن يحيا سعيدا ويموت شهيدا فليقل عند ابتداء كل شيء بسم الله الرحمن الرحيم

    “Barang siapa yang ingin hidup bahagia dan mati syahid, maka ucapkanlah Bismillahir rohmanir rohim di setiap memulai sesuatu (yang memiliki nilai kemulian menurut syariat, sebagaimana keterangan di atas)”

    Begitulah penjelasan dari arti Basmalah (Bismillah), hukum, dan keutamaannya. Keren dan luar biasa bagi orang yang membaca Basmalah (Bismillah). Semoga!
    Referensi:
    ·        Tafsir Al-Wasith Lil Qruan al-Karim, karya Sayid Thontowi
    ·        Tafsir Al-Baidhowi
    ·        Adlwa’ul Bayan, karya Syaikh Muhammad al-Amin as-Syanqithi
    ·        I’anah at-Thalibin, karya Syaikh Abu Bakar Syatha
    ·        At-Taysir Bi Syarh al-Jami’ as-Shaghir, karya Imam Al-Munawi.

    Posting Komentar

    Posting Komentar