-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Subhanallah! 3 Hikmah Kentut Dapat Membatlkan Wudu

     

    Keluar kentut dari pantat kok yang dibasuh adalah wajah? Kok tidak masuk akal ya syariat Islam ini?

    Dalam kajian fikih, di antara yang dapat membatalkan wudu adalah keluarnya angin dari jalan belakang atau yang disebut dengan kentut. Maka jika ada orang sudah berwudu lalu kentut, maka wudunya batal. Harus berwudu lagi jika ingin salat.

    Hikmah Kentut Batal Wudu/ istockphoto.com


    Lalu, apa hikmah kentut bisa membatalkan wudu? Setidaknya ada tiga poin mengenai hikmah kentut dapat membatalkan wudu.

    1.      Agar kita banyak pahala dengan berwudu

    Berwudu adalah ibadah. Ketika kita keluar angin dari jalan belakang, lalu kita berwudu, maka kita beribadah. Sebab dengan berwudu, kita mengikuti ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah saw., sang pembawa syariat dari Allah.

    Oleh karenanya, semakin banyak berwudu, semakin banyak ibadahnya. Semakin banyak ibadahnya, semakin banyak pahalanya.

    Penjelasan ini bisa disebut dengan istilah ta’abbudi. Maksudnya, kentut dapat membatalkan wudu itu murni karena agar kita beribadah dan taat kepada Allah. Jadi, tidak perlu dicari alasannya atau hikmahnya secara rasional.

    Jadi, tidak ada istilah masuk akal atau tidak masuk dalam hal ini. Karena tujuannya adalah taat pada perintah Allah.

    Terlebih, Allah menysariatkan wudu karena banyak manfaatnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh al-Jaziri dalam Fiqh Madzahib al-Arba’ah:

    لأن الواقع أن الله قد شرع الوضوء لمنافع  كثيرة : منها ما هو محس مشاهد من تنظيف الأعضاء الظاهرة  المعروضة للأقذار خصوصا الفم والأنف . ومنها ما هو معنوي : وهو  الامتثال والخضوع لله عز و جل فيشعر المرء بعظمة خالقه دائما فينتهي  عن الفحشاء والمنكر وذلك خير له في الدنيا والآخرة فإذا كان الوضوء  لا ينتقض فقد ضاعت مشروعيته وضاعت فائدته

    “Allah men-syariatkan wudu karena banyak manfaat. Di antaranya, manfaat yang bisa dilihat dengan mata, yaitu membersihkan anggota tubuh yang rawan kotor, khususnya mulut dan hidung. Di antaranya manfaat maknawi. Yaitu, mengikuti perintah dan khusyuk pada Allah swt..

    “Lalu, (dengan berwudu) seseorang akan selalu merasakan keagungan Pencipta, sehingga menjauhi sesutu yang keji dan munkar. Hal itu adalah kebaikan baginya untuk dunia dan akhirnya. Jika tidak ada hal yang membatalkan wudu, maka hilanglah faedah disyariatkannya.”

    2.      Unutk bersyukur

    Ketika kita mengeluarkan angin dari jalan belakang, maka sebenarnya kita telah mengeluarkan penyakit. Penyakitpun hilang dari kita. Coba kita bayangkan, andaikan kita tidak bisa kentut, betapa sakit dan mahalnya untuk berobat, bahkan bisa jadi harus oprasi.

    Maka, sebagaimana pendapat Syaikh Ali Ahmad al-Jurjawi dalam kitab Hikmatut Tasyri’ Wa Falasafatuh, ketika kita mengeluarkan kentut kemudian kita berwudu, maka wudu’ itu berposisi sebagai rasa syukur kepada Allah. Bersyukur karena Allah telah menghilangkan penyakit dari kita.

    Sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, bersyukur itu dengan tiga hal; yaitu mengucapkan alhamdulillah dengan lisan, mengakui dan mahami bahwa nikmat yang kita dapatkan dari Allah, serta menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya, yakni dengan beribadah dan memperbanyak pahala.

    Itulah hikmah kentut dapat membatalkan wudu yang kedua.

    3.      Tidak kentut di saat berjamaah

    Syaikh al-Qaradawi menjelaskan dalam Fiqh at-Thaharah, bahwa hikmah kentut dapat membatlkan wudu agar orang-orang tidak kentut saat berjamaah.

    Syariat Islam sangat suka pada kebersihan, wangi-wangian, dan kesucian. Oleh karenanya, dalam Islam disunahkan mandi ketika kita ingin berkumpul dengan orang-orang agar kita tidak bau. Misalnya ketika kita hendak salat Jumat, maka disunahkan mandi Jumat.

    Intinya, ketika kita berkumpul dengan orang, usahakan bersih, harum, dan tidak bau.

    Nah, ketika kentut dapat membatalkan wudu, maka tidak akan ada orang yang berjmaah akan kentut. Karena kentut dapat membatalkan wudu, kalau wudunya batal maka salatnya juga batal.

    Coba bayangkan, jika kentut tidak membatalkan wudu, bisa saja ada jamaah yang kentut. Tentu, kentut apa lagi kentut yang berbau bisa menyebabkan orang lain tidak nyaman dan tidak khusyuk dalam salat.

    Itulah hikmah kentut dalam membatalkan wudu yang dijelaskan oleh para ulama! Wallahu A’lam.

     

    Posting Komentar

    Posting Komentar