-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Cerita KKN | “Menulis itu Keren Dunia Akhirat”



    Hal kedua yang sangat membahagiakan adalah saat bisa berbagi tulis-menulis dengan adik-adi IPNU, IPPNU dan Kartar Pejangkungan. Aset dan penerus masa depan bangsa.

    Acara ini merupakan acara pertama setelah pelantikan pengurus baru IPNU-IPPNU Pejangkungan. Saya kasih tema, “Menulis itu Keren Dunia Akhirat”.

    Pertama-tama saya memotivasi mereka, kenapa harus menulis. Dinatara yang saya tampilkan adalah kalam Imam Al-Ghazali (kalau tidak salah ya), “Jika bukan putra ulama besar, bukan putra raja, maka menulislah”

    Saya juga sampaikan puisi Abul Fath Al-Busti yang dikutip Al-Qurthubi dalam tafsrinya, yang inti isi puisinya, jika para pendekar dan musuhnya bersumpah bahwa pedang adalah cara meraih kemuliaan, maka cukuplah pena bagi penulis sebagai pedang meraih kemuliaan itu. Sebab, Allah pun bersumpah (dalam Alquran) dengan “Walqolam”. Demi Pena!



    Nulis di mana ? Zaman sekarang mah gampang. Blog, Facebook, IG, dan lain-lain adalah media untuk kita nulis.

    Mereka mendengarkan, sesekali saya utarakan candaan ala anak muda. Dalam menjelaskan masalah tulis-menulis, saya ditemani Jamal. Saya dan dia saling bergantian. Kita juga ditemani Mas Anang.

    Ternyata, diantara teman-teman sudah ada yang senang nulis, punya blog, bahkan sudah ada yang bertanya masalah google adsens. Alhamdulillah, saya ada sedikit pengalaman tentang itu.

    Ada yang bertanya, bagaimana caranya agar istikamah menulis ? Saya juga belum istikamah. Masih ikut mood. Kadang, males banget nulis. Biasanya kalau ingin nulis, tapi males banget, saya nyari-nyari motivasi untuk memotivasi diri. Kadang saya isi dengan baca-baca. Baca buku atau apa saja di media online.

    Saya tidak sampai menjelaskan tata cara menulis. Karena masih banyak yang pemula. Saya cuma memberi informasi, kalau kita ingin menjadi penulis, ya nulis. Gitu aja. Sama dengan jika kita ingin bisa bersepeda, ya bersepeda. Mereka tertawa.

    Nah, bagi pemula yang pemula banget, nulislah seperti lagi curhat. Jadi, curhat aja lewat tulisan. Saya teringat kisah Habiburrahman El-Shirazy, bahwa beliau dulu juga nulis curhatan. Nulis curhatan itu melatih tulis-menulis kita.

    Selain itu, saya juga minta temen-temen untuk menceritakan pengalaman tulis menulisnya. Ada yang mau. Satu orang. Perempuan. Dari IPPNU. Katanya, dia menulis karena seseorang. Ah, sebegitu berarti ya orang itu untuk dia.

    Saya ceritakan kapan-kapan aja ya. Insyaallah. Ceritanya bagus kok. Bagi saya sangat menginspirasi.


    0

    Posting Komentar