-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Tafsir Al-Baqarah 45-46: Menghadapi Masalah dengan Sabar dan Sholat



    Ùˆَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ ÙˆَالصَّÙ„َاةِ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِيرَØ©ٌ Ø¥ِÙ„َّا عَÙ„َÙ‰ الْØ®َاشِعِينَ (45) الَّØ°ِينَ ÙŠَظُÙ†ُّونَ Ø£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…ُÙ„َاقُÙˆ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رَاجِعُونَ )46(

    45. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

    46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

                                                                                                ***

    Dalam hidup ini pasti ada masalah-masalah yang kita hadapi. Kadang, masalah itu bikin sedih hati. Kesedihan itu begitu dalam, sehingga air mata menetes tanpa henti.


    Al-Quran mengajarkan kepada kita cara menghadapi masalah dengan sabar dan sholat. Allah berfirman:

    Ùˆَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ ÙˆَالصَّÙ„َاةِ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِيرَØ©ٌ Ø¥ِÙ„َّا عَÙ„َÙ‰ الْØ®َاشِعِينَ

    Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',





    Ya, sabar dan sholat sebagai penolong atas masalah-masalah yang menghampiri. Penolong agar kita kuat. Agar hanya kepada Allah kita semakin mendekat.

    Menurut Imam Mawardi, sabar itu mencegah diri dari apa yang sangat diingini. Misalnya, ketika musibah menimpa, kita menahan diri agar tidak frustasi. Kita pasrahkan semuanya kepada ilahi.

    Misalnya puasa, kita menahan diri dari apa yang kita ingini, seperti makan, minum, dan hal yang dilarang dalam berpuasa. Itulah arti sabar dalam ayat di atas.

    Sabar di atas juga erat kaitannya dengan kewajiban dan larangan Tuhan. Artinya, kita bersabar atas kewajiban yang Allah wajibkan kepada kita. Juga bersabar atas larangan yang ditanggungkan kepada kita.

    Sabar pada kewajiban Tuhan tidak akan pernah terjadi kecuali jika melakukannya. Sabar pada larangan Tuhan tidak akan kita dapatkan kecuali jika kita meninggalkan larangan itu.

    Lalu bagaimana cara agar kita sabar menjalani semua itu?

    Mengutip pendapat Syaikh Al-Maraghi, kita kembalikan kepada Allah. Coba kita pejamkan mata. Lalu mengingat janji Allah, bahwa ada pahala luar biasa bagi siapa pun yang menuruti perintah dan menjauhi larangan-Nya.

    Juga, mengingat bahwa semua yang terjadi kepada kita murni atas takdir-Nya. Maka kita kembalikan kepada Allah. Kita hamba-Nya. Kita milik-Nya. Pasrahkan saja kepada-Nya.

    ***

    Tentang sholat? Kenapa Al-Quran menyuruh kita sholat ketika tertimpa masalah? Apakah sholat bisa menyelesaikan masalah?

    Masalah itu tidak hanya menimpa kita loh. Masalah juga menimpa orang banyak. Termasuk Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.

    Diceritkan, ketika Rasulullah tertimpa masalah, maka beliau sholat.

    Diceritakan juga, suatu ketika Ibnu ‘Abbas dalam perjalanan. Tiba-tiba ada kabar salah satu putrinya meninggal dunia. Ibnu ‘Abbas langsung menepi. Lalu mengerjakan sholat.

    “Minta tolonglah kalian dengan sabar dan sholat!” kata Ibnu ‘Abbas selesainya sholat seraya membaca ayat di atas.

    Apa arti dari semua ini? Sholat itu pelipur lara. Sholat itu membuat hati tenang dan sentosa.
    Kata baginda, “Ketenangan terindahku ketika aku dalam sholat”.

    Kenapa dalam sholat ada ketenangan? Syaikh Muhammad Amin as-Syanqithi menulis, ketika seseorang berdiri di hadapan Rabnya, maka dia tenggelam dalam munajatnya. Pada waktu itulah, keduniaan hampa baginya. Akhirat menjadi prioritasnya.

    Sehingga dia hanya memikirkan Allah. Dia hanya memikirkan bagaimana mendapatkan rida Allah.

    Menurut Syaikh Al-Maraghi, sholat yang benar akan menjadikan empunya terhindar dari perkara keji dan munkar. Pula, dia merasa selalu diawasi oleh Allah baik ketika sendirian atau banyak orang.

    ***

    Menghadapi masalah dengan sabar dan sholat sudah dijelaskan dengan rinci di atas. Akan tetapi, sholat dan sabar itu berat. Sangat berat. Kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

    Orang-orang yang khusyuk adalah orang tawadu’ kepada Allah. Orang-orang yang takut pada siksaan Allah.

    Orang-orang yang khusyuk juga dijelaskan oleh ayat berikut ini:

    الَّØ°ِينَ ÙŠَظُÙ†ُّونَ Ø£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…ُÙ„َاقُÙˆ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رَاجِعُونَ

    (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.





    Ya, orang-orang yang khusyuk itu adalah mereka yang meyakini kelak akan bertemu Allah. Lalu Allah akan meminta pertanggung jawaban atas semua perilaku mereka.

    Mereka meyakini, ada akhirat, ada hari pembalasan, ada hari pembangkitan, dan seterusnya.
    Karena keyakinan itu, mereka selalu menghadirkan akhirat dalam setiap langkahnya. Mereka selalu mengingat akhirat. Maka khusyuklah mereka.

    Kenapa sholat tidak berat bagi orang khusyuk? Kata Imam Al-Baidhawi, karena mereka terbiasa. Terbiasa sholat, terbiasa bersabar, terbiasa melakukan hal-hal yang berat.

    Benarlah kata pepatah Madura, “Toman panikah nyaman”. Jika sudah terbaiasa, maka nyaman rasanya.
    Baca juga: Doa Nabi di Perang Badar agar Pasukannya Tak Gentar

    Kata Syaikh Al-Maraghi, sholat itu tidak mungkin berat bagi orang yang khusyuk. Karena sholat itu menjadi media menenangkan hati mereka. Dalam sholatlah mereka merasakan kebahagiaan luar biasa.

    Dalam hidup, mereka disibukkan dengan kebutuhan dunia. Disibukkan dengan kerja dan lain sebagainya. Itu semua menjadi beban tersendiri. Maka, ketika sholat, lepaslah semua itu.

    Pula, mereka mengharapkan pahala dari Allah. Sehingga mereka tidak merasa berat ketika melakukannya.
    Baca juga: Tafsir Surat Al-Baqarah 41-44: Mengajak pada Kebaikan, tapi DirinyaTidak Melakukan

    Maka tidak mengherankan, ketika Robik bin Khutsaim ditanya mengapa lama sekali ketika sholat, Robik menjawab, “Aku tenang di dalamnya”.

    Begitulah tafsir ayat di atas. Ayat yang berbicara tentang ‘menghadapi masalah dengan sabar dan sholat’. Semoga!

    Wallahu A’lam. Wa Qola al-Mushonnifu
    _____________________________________________________
    Referensi:
    Tafsir Al-Baidhowi
    Tafsir Syaikh Al-Maraghi
    Tafsir an-Nukat Wa al-Uyun (karya Imam Mawardi)
    Tafsir Adwa’ul-Bayan  (karya Imam as-Syanqithi)

    Baca juga: Tasfir Surat An-Nisa’ 157-159 : Ke Manakah Nabi Isa Al-Masih Diangkat?

    0

    Posting Komentar