-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Tasfir Surat An-Nisa’ 157-159 : Ke Manakah Nabi Isa Al-Masih Diangkat?



    وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158) وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا (159(

    Artinya: dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (157)

    Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (158)

    Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (159)
    ***


    Ayat ini menjelaskan detik-detik ketika Nabi Isa ‘alaihissalam ingin dibunuh oleh orang Yahudi. Pembunuhan itu tidak terjadi karena Allah yang Maha Perkasa menyelamatkan nabi-Nya. Kemudian mereka membunuh seseorang, tapi ternyata orang itu bukan Nabi Isa.

    Lebih jelasnya, akan penulis urai kandungan ayat di atas sebagaimana berikut:

    وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ

    dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.










    Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Bahwa orang Yahudi mendapat laknat dan kehinaan dari Allah disebabkan mereka berkata, “Kita membunuh Al-Masih Isa putra Martam”. Padahal mereka tidak berhasil membunuh rasul sebelum Nabi Muhammad itu.

    Mereka memang membunuh seseorang, tapi yang dibunuh bukan Nabi Isa. Yang dibunuh adalah orang yang diseupakan dengan Nabi Isa.

    Ini menurut Al-Quran. Dalam kitab agama lain yang kita yakini sudah mengandung distorsi, bisa berbeda.

    Mengenai kejadian pembunuhan itu, terdapat dua riwayat yang dikemukakan ulama tafsir.

    Riwayat pertama: Waktu itu, orang-orang Yahudi mengepung rumah Nabi Isa ‘alaihissalam. Nabi Isa di dalam rumah bersama 12 murid-muridnya. Lalu datanglah wahyu, bahwa Nabi Isa akan diangkat dan salah satu diantara murid-murid beliau akan diserupakan dengan beliau.

    Nabi Isa menawarkan kepada murid-muridnya siapa yang mau wajahnya diserupakan dengan beliau, kelak dia akan masuk surga. Maka murid beliau yang paling muda menawarkan diri. Nabi Isa diangkat, dia diserupakan dengan Nabi Isa kemudian dibunuh oleh orang-orang Yahudi.

    Riwayat kedua: Ketika orang-orang Yahudi ingin membunuh Nabi Isa Al-Masih ‘alaihissalam, ada seseorang yang menawarkan diri untuk menunjukkan persembunyian Nabi Isa. Orang ini sebenarnya orang dekat Nabi Isa. 

    Tapi dia munafik. Menusuk dari belakang. Dia mau melakukan hal ini dengan imbalan harta benda, yaitu dirham.

    Masuklah orang itu ke sebuah tempat. Lalu orang-orang Yahudi masuk dan membunuh orang munafik itu. Karena orang-orang Yahudi melihat wajahnya mirip dengan Nabi Isa Al-Masih ‘alaihissalam.

    Dalam ayat ini, orang Yahudi mengatakan bahwa Nabi Isa adalah Rasulullah, utusan Allah. Loh, kalau mereka mengakui Nabi Isa utusan Allah, kenapa mereka jahat kepada Nabi Isa? Perkataan itu bukan dari hati yang tulus. Perkataan itu hanya untuk mengejek Nabi Isa Al-Masih saja.
    ***

    وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ

    Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,










    Sebenarnya, orang-orang yang berselisih dalam masalah Nabi Isa itu ragu. Ya, orang-orang Yahudi ragu yang dibunuh itu Nabi Isa apa bukan. Mereka tidak tahu pasti. Mereka hanya mengira-ngira saja.

    Dan mereka ditimpa keganjalan-ganjalan. Kalau yang dibunuh itu Nabi Isa, lalu ke manakah orang munafik yang membantu mereka menemukan Nabi Isa? Kalau yang dibunuh adalah orang munafik itu, lalu ke manakah Nabi Isa ‘alaihissalam?

    Mereka bingung. Bahkan diantara mereka ada yang mengatakan, “Ini wajahnya mirip Nabi Isa, tapi badannya mirip teman kita (orang munafik itu)”.

    Orang Yahudi mengatakan, “Kita membunuh Isa”. Satu golongan dari Nasrani mengatakan, “Kita membunuh Isa”. Satu golongan lagi dari Nasrani mengatakan, “Tidak! mereka tidak membunuh Nabi Isa. Kita melihat sendiri Nabi Isa diangkat ke langit”.

    Intinya, mereka tidak tahu secara pasti (Qath’i) bahwa yang dibunuh dan disalib adalah Nabi Isa ‘alaihissalam.
    ***

    وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

    mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.





    Ayat ini menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa orang-orang Yahudi tidak membunuh Nabi Isa ‘alaihissalam. Jadi, mereka ragu apa mereka itu membunuh Nabi Isa atau tidak. Lalu Allah menegaskan, bahwa mereka tidak membunuh Nabi Isa.
    ***

    بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

    Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.








    Lalu ke mana Nabi Isa? Allah memberitahukan, Nabi Isa diangkat ke tempat yang tidak ada yang tahu kecuali Allah. Dalam redaksi lain diangkat ke langit (as-Sama’). Tapi bukan berarti Allah ada di langit.

    Pertanyaan berikutnya, Nabi Isa diangkat ke langit ruhnya saja atau dengan jasadnya? Ulama Tafsir ada yang mengatakan, yang diangkat ke langit adalah ruhnya saja. Jasadnya tidak.

    Lalu kenapa orang-orang Yahudi tidak menemukan jasad Nabi Isa di bumi? Itu kekuasaan Allah. Allah bisa membutakan mereka dari jasad Nabi Isa. Seperti halnya Nabi Musa berada di tengah-tengah umatnya, tapi umatnya tidak merasa.

    Baca juga:  Pergi Sholat dengan Santai-Santai Saja!

    Namun, menurut Jumhur (mayoritas) ulama tafsir, bahwa yang diangkat adalah ruh dan jasadnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Pendapat ini didukung banyak hadis yang menjelaskan, kelak di akhir zaman Nabi Isa akan turun dengan membawa syariat Nabi Muhammad saw..

    Masalah diangkatnya Nabi Isa, tidak usah diragukan lagi. Sebab, Allah Maha ‘Aziz, Maha Perkasa. Juga maha bijaksana. Allah kuasa untuk menyelamatkan utusan-Nya dari orang-orang durjana.
    ***

    وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

    Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.









    Sungguh, Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) akan beriman kepada Nabi Isa sebelum mereka meninggal. Jadi, di detik-detik akhir kehidupan Ahli Kitab akan mengakui bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah.

    Baca juga:  Obat Hati Menurut Imam Al-Ghazali

    Orang Yahudi akan mengakui bahwa Nabi ‘Isa adalah utusan Allah. Orang Nasrani akan mengakui bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah, bukan Tuhan, bukan anak Tuhan. Hanya saja keimanan mereka itu sudah tidak berguna lagi.

    Namun, ada yang berpendapat beda. Menurutnya, maksud ayat ini adalah bahwa kelak ketika Nabi Isa turun ke bumi di akhir zaman, Ahlu Kitab akan beriman kepada beliau. Jadi, sebelum Nabi Isa meninggal, tidak ada satu pun dari Yahudi dan Nasrani yang tidak beriman. Semuanya beriman.

    Dan pada hari kiamat, Nabi Isa ‘alaihissalam akan bersaksi bahwa orang Yahudi mendustakannya. Nabi Isa juga akan bersaksi bahwa orang Nasrani menyekutukan Allah. Memang, pada hari kiamat nanti, semua nabi akan bersaksi untuk umatnya.

    Baca juga:  Arti Qobiltu: Janji untuk Mencintai Istri Sepenuh Hati

    _______________________________________________
    Referensi:
    Tafsir ar-Razi
    Tafsir al-Maraghi
    Tafsir al-Wasith Li Sayyid Thontowi
    Tafsir al-Baghawi

    0

    Posting Komentar