-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Diam-Diam Mendoakan

    Mungkin, ada orang yang tampak acuh. Tidak menghiraukan. Tapi, bisa jadi dia mendoakanmu diam-diam.

    Jadi, jangan terburu-terburu menilai orang.

    Di sekeliling diri ini banyak orang baik, tapi kebaikan mereka bervariasi. Satu sama lain saling melengkapi. Tidak ada yang lebih sempurna, atau tidak lebih sempurna.

    Sama dengan mengabdi kepada Allah. Ada yang menjadi ustadz, ada yang menjadi tukang sapu di masjid, ada yang ini dan itu. Apakah ustadz lebih baik dari tukang sapu masjid? Oh belum tentu.


    Ada yang menjadi ustadz di jalanan, ada yang menjadi ustadz di pesantren, ada yang menjadi ustadz di desa, ada yang menjadi ustadz di kota untuk anak muda. Apakah mereka ada yang lebih baik? Oh tidak.


    Mereka saling melengkapi. Karena ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh seseorang, tapi bisa dilakukan oleh orang lain.


    Sekali lagi, orang yang tampaknya tidak menghiraukan kita, bisa jadi diam-diam menyelipkan nama kita dalam doanya.



    Kamu Begitu Berarti


    Namun, doa itu tidak akan meluncur begitu saja. Doa itu ada jika ada yang memancingnya.

    Maksudnya?

    Doa itu perbuatan baik kan? Perbuatan baik untuk kita itu ada karena kita pernah berbuat baik.

    Dalam salah satu buku yang aku baca, bahwa konsep hidup di dunia ini adalah memberi. Jika kita memberi, maka akan menerima.

    Contohnya, kita bekerja dulu, baru menerima gaji.

    Pula, dalam hidup ini banyak orang yang datang lalu pergi. Pergi lalu kembali. Banyak orang yang kita temui setiap hari.

    Tapi hanya sebagian  yang terukir di hati. Hanya mereka yang terasa berarti.

    'Terasa berarti' itu kadang berubah diri menjadi sebuah doa. Doa untuk kita.

    Maka, doa itu terpatri karena kamu terasa begitu berarti.


    Orang yang Mendoakan Diam-Diam

    Orang yang berdoa untuk orang lain itu sebenarnya berdoa untuk diri sendiri. Karena doanya akan kembali pada dirinya.

    Kata Rasulullah:

    مَنْ دَعَا لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ

    Artinya: Barang siapa yang berdoa untuk saudaranya dengan diam-diam, maka malaikat yang bertugas akan mengucapkan "Amin dan untukmu sesamanya". (HR. Imam Muslim)

    Hadis ini mengajarkan, kasih sayang antar sesama muslim. Salah satunya dengan cara berdoa.

    Berdoa untuk orang lain itu mustajab. Diterima oleh Allah. Dan isi doa itu juga akan terjadi untuk dirinya sendiri.

    Makanya, kata Imam Nawawi dalam Syarhu Muslim, sebagian ulama salaf jika punya hajat dan ingin berdoa, maka dia berdoa untuk orang lain dengan doa itu.

    Karena berdoa untuk orang lain itu mustajab dan si pendoa  juga akan mendapatkan isi doa itu.

    Syaikh Ibnu Batahal juga menulis cerita sebagian ulama salaf, bahwa ketika mereka ingin mendoakan orang lain, maka mereka memulai dengan berdoa untuk dirinya.

    Alasannya, agar doa itu diterima.


    Doaku untukmu

    Semoga kamu sukses ya... Kamu yang lagi ngerjakan skripsi, kamu yang lagi revisi skripsi, kamu yang lagi ngerjakan tesis, semoga cepat selesai.

    Kamu yang lagi tes beasiswa, kamu yang lagi cari kerja, kamu yang lagi jomblo, semoga lulus, semoga dapat, semoga dipertemukan.

    Kamu yang pernah berbuat baik kepadaku, semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan.

    Kamu yang pernah melihatku, kamu yang pernah terlihat olehku, semoga kita berjumpa di surga.

    Ini doaku yang terakhir. Khusus kamu. Semoga kita jodoh dunia akhirat. 😂😁


    Doa Nabi Muhammad SAW untuk Sayidah Aisyah

    Ah, jadi teringat kisah Baginda Nabi Muhammad SAW. dan Sayidah 'Aisyah.

    Kala itu, Sayidah Aisyah melihat baginda lagi tenang-tenangnya. Sayidah Aisyah pun minta doa:

    "Rasulullah, doain aku dong!"

    Nabi pun berdoa untuk Sayidah Aisyah:

    "Ya Allah... Ampunilah dosa Aisyah. Yang terdahulu dan yang terakhir. Yang tersembunyi dan yang terang-terangan!"

    Sayidah Aisyah tertawa lepas. Sampai-sampai kepala beliau terjatuh di pangkuan Rasulullah.

    "Bahagiakah kamu dengan doaku?" Kata Nabi.

    "Banget....." jawab Sayidah Aisyah.

    Nabi kemudian mengatakan, bahwa doa itu beliau baca setiap selesai shalat. Diperuntukkan untuk umatnya.

    Diam-diam Rasulullah berdoa untuk kita. 😔😥

    Salam... Sahabatmu.

    Posting Komentar

    Posting Komentar