-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Obat Iri Hati: Sesekali Melihat ke Bawah, Sesekali Melihat ke Atas


    Iri hati kadang datang saat melihat orang lain lebih bahagia dari kita. Misalnya, saat melihat rumah orang lain lebih bagus, hati kita iri. Saat melihat kendaraan orang lain lebih mentereng, hati kita menjadi iri. Tentu, kita harus memiliki obat iri hati ini.

    Kenapa harus memiliki obat iri hati? Karena iri hati adalah sifat tercela. Iri hati akan membuat seseorang menjadi jahat. Karena hatinya dikalahkan oleh setan dan hawa nafsu.


    Lalu bagaimana cara mengobati iri hati ini? Caranya mudah. Tinggal baca saja artikel ini. Jika bermenfaat, bisa dibagikan ke teman-teman terdekat. Hehe.

    Iri hati adalah termasuk penyakit yang menggerogoti hati. Oleh karenanya, yang perlu kita obati adalah hati. Iri hati juga bisa menghambat diri kita untuk menjadi hamba Allah yang saleh.

    Nah, berikut ini obat iri hati:

           1.     Sadar diri bahwa iri hati hanya bikin sakit hati

    Hal yang paling penting adalah kesadaran diri bahwa iri hati ini berbahaya. Berbahaya kepada diri sendiri. Sebab, iri hati hanya akan membuat empunya selalu sakit hati.

    Misalnya, ada temannya yang sukses, dia iri. Lalu sakit hati. Ada temannya lagi memiliki pasangan yang lebih keren, dia iri dan sakit hati. Begitu seterusnya.

    Orang yang iri hati tidak akan merasakan kebahagiaan sama sekali. Hatinya akan diselimuti rasa benci. Bahkan, dia akan terus seperti itu sampai dia mati.

           2.     Semua yang kita dapatkan adalah pemberian Allah Azza Wa Jalla

    Obat iri hati yang kedua, sebagaimana pendapat Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin,  kita menyadari bahwa semua yang kita dapatkan adalah pemberian Allah.

    Teman kita yang bisa memiliki mobil mewah, itu pemberian dan titipan Allah. Teman kita yang bisa membeli rumah bagus, itu pemberian dan titipan Allah.

    Baca juga:


    Kenapa kita tidak diberi? Mungkin saja masih belum waktunya. Atau Allah ingin kita selalu dekat dengannya dengan berdoa.

    Bisa saja ketika kita sukses saat ini, kita menjadi sombong. Kita bisa menjadi jauh dari Allah. Dan lain sebagainnya.

    Kita yakin saja, semua keputusan Allah adalah yang terbaik. Kita pasrahkan kepada-Nya. Tidak boleh menentang-Nya. Jika kita menentang, kitalah yang celaka. Bukankah Allah yang menciptakan kita?

           3.     Sering-seringlah melihat ke ‘bawah’, maka kita akan bersyukur

    Kita iri hati mungkin karena kita selalu melihat ke ‘atas’. Kita selalu melihat orang yang lebih sukses dari kita. Kita selalu melihat orang yang lebih kaya dari kita.

    Oleh karenanya, untuk mengobati iri hati, bisa dengan melihat ke ‘bawah’. Melihat orang-orang yang lebih susah dari kita. Bukan untuk menghina. Tapi, agar kita sadar, betapa besar nikmat Allah yang kita rasakan.

    Misalnya, kita hanya memiliki sepeda motor butut, maka lihatlah orang yang hanya memiliki sepeda pancal. Betapa beruntungnya kita. Betapa besar nikmat Allah yang kita rasakan.

    Misalnya, kita hanya memiliki gubuk kecil dengan perabotan seadanya, maka lihatlah mereka yang tidak punya. Maka kita sadar, kita masih beruntung.

    Jika demikian, bukan iri hati yang akan tumbuh dalam hati. Akan tetapi, rasa syukur yang tiada bertepi.

    Sebaliknya, jika kita hanya melihat ke atas, maka rasa rakus akan terus berkembang dalam hati kita. Iri hati menjadi makanan sehari-hari.

    Benarlah kata, Rasulullah:

    انْظُرُوا إِلَى مَنْ هو أَسفَل مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوقَكُم؛ فهُوَ أَجْدَرُ أَن لا تَزْدَرُوا نعمةَ اللَّه عَلَيْكُمْ

    “Kalian lihatlah orang yang ada di bawah kalian dan jangan melihat pada orang yang di atas kalian. Hal itu lebih benar. Agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kalian.” (HR. Muttafaq Alaih)

    Hadis ini mengajak kita agar melihat ke bawah. Agar kita selalu bersyukur. Hanya saja, menurut Imam al-Qari dalam kitabnya, Umdah al-Qari Syarh Sahih Bukhari, ketentuan ini hanya berkaitan dengan keduniaan.

    Baca juga:


    Adapun dalam masalah akhirat atau keagamaan, maka kita memang perlu melihat ke atas. Agar kita selalu semangat untuk terus menjadi orang yang saleh.

    Itulah 3 obat iri hati agar kita bisa menghilangkan iri hati kita. Jadi, lihatlah orang yang di bawah kita dalam masalah dunia agar kita mudah bersyukur. Lihatlah orang di atas kita dalam masalah akhirat agar kita selalu bersemangat untuk menjadi orang baik.
    Salam!

    2 komentar

    2 komentar

    • adhealbian
      adhealbian
      16 Januari 2020 pukul 00.51
      poin 1 sangat mengena bangte, bahwa iri hati itu hanya bikin sakit hati. Jadi, dari pada iri hati mendingan berbenah diri dan lebih bersyukur atas apa yang kita miliki ;)
      Reply
    • Hanila PendarBintang
      Hanila PendarBintang
      13 Januari 2020 pukul 13.20
      Nutrisi banget ini untuk kesehatan Jiwa.
      Semoga saya terus bisa memperbaiki diri.
      Aamiin, YaRabb.
      Reply