-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Kesempatan Hanya Satu Kali

    Suatu ketika, saya ingin menulis tugas. Karena waktu masih panjang, saya tunda satu jam. Ah, sejam lagi aja. Kata saya dalam hati. Saya pun asik dengan HP saya. Saling chat dengan teman-teman. Ketika waktu sudah lewat satu jam, saya masih belum beranjak. Saya masih menambah beberapa menit lagi.

    Lama kelamaan, ternyata ada tetangga meninggal. Orang-orang ngelayat. Saya pun ‘terpaksa’ ikut ngelayat. Selesai ngelayat, ternyata waktu sudah begitu malam. Sudah waktunya istirahat. Saya juga sudah ngantuk. Andaikan dipaksa, hasilnya tidak akan maksimal. Akhirnya, saya tidur. Dan, tugas itu tidak dapat saya selesaikan.

    ***
    Pada waktu yang lain, saya ingin membeli alat tulis. Saya berinisiatif untuk membeli di jalan saat berangkat kuliah. Saya pun melewati jalan yang di sampingnya berjejeran toko-toko. Akan tetapi, saat saya melihat ada alat tulis, saya tidak langsung membeli. Saya berfikir untuk membeli di toko berikutnya. Saat sampai di toko berikutnya, saya pun melakukan hal yang sama. Saya tidak langsng membeli. Tapi, masih berpikir untuk membeli di toko berikutnya. Dan seterusnya sampai tidak ada toko lagi.

    Akhirnya, saya tidak bisa membeli alat tulis yang saya inginkan. Mau kembali, waktu sudah begitu sempit. Takut tidak sampai kampus tepat waktu. Saya pun melanjutkan perjalanan tanpa membawa alat tulis. Padahal, di kampus sedang ada ujian. Terpaksa, saya harus pinjam pada teman kelas.
    ***
    Begitulah. Kesempatan hanya datang satu kali. Maka, jika ada kesmpatan, gunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan disia-siakan. Seringkali, ketika mendapat kesempatan, kita masih menunda. Menunda, dan menunda. Akhrinya, kesempatan hilang. Kita tidak memiliki waktu lagi untuk melakukan apa yang harus kita lakukan.

    Orang bijak mengatakan: kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti? Benarlah. Kalau sekarang bisa, kenapa tidak langsung dikerjakan saja? Kenapa masih ditunda? Bukankah cepat selesai itu lebih baik? Atau memang ingin seperti cerita di atas? Cerita di atas hanya perkara kecil. Bagaimana kalau sesuatu yang besar. Sesuatu yang menentukan hidup kita.


    Kalau ada kesempatan, langsung kerjakan saja!!!!
    Posting Komentar

    Posting Komentar