-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Konsep Cinta Imam Al-Ghazali: Sering Menyebut Namanya, Engkau akan Mencintainya


    Kata Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin, cinta bisa menyala meski tak berjumpa. Kok bisa ? Bisa saja.
    .
    Misalnya, ada seseorang yang setiap hari mendengar tentang dia. Tentang kelebihannya; mulai dari ilmu sampai wajahnya yang cantik jelita. Seseorang itu bisa jatuh cinta.
    .
    Awal mendengarnya mungkin biasa saja. Pelan-pelan masuk ke relung hati. Lalu menjiwai.
    .
    unsplash.com/@clemono2

    Karena konsep lahirnya cinta menurut Imam Al-Ghazali sangat sederhana. "Seseorang yang sering menyebut sesuatu, lambat laun dia akan mencintainya. Orang yang mencintai sesuatu, pasti banyak menyebutnya".
    .
    Imam Al-Ghazali menulis dalam Ihya’ Ulumiddin,
    .
    وقد يعشق بالوصف وكثرة الذكر ثم إذا عشق بكثرة الذكر المتكلف أولا صار مضطرا إلى كثرة الذكر آخرا بحيث لا يصبر عنه فإن من أحب شيئا أكثر من ذكره  ومن أكثر من ذكر شيء وإن كان تكلفا أحبه

    Artinya: Kadang seseorang mencintai disebabkan sering mendengar tentangnya dan banyak menyebut namanya. Lalu, setelah dia jatuh cinta, maka dia akan selalu rindu untuk menyebut namanya. Karena, seseorang yang mencintai sesuatu, pasti sering menyebutnya. Dan orang yang banyak menyebut sesuatu walau pun karena dipaksa, pada akhirnya akan mencintainya.

    Maka, umat Islam meski tidak berjumpa dengan Nabi Muhammad, mereka mencintai beliau dengan secinta-cintanya.

    .
    Seringkali saat teringat beliau, meneteslah air mata. Saat membaca sholawat kepada beliau, rindu rasanya.
    .
    Bahkan, seringkali ada sebuah keluarga, yang terrajut dari cinta tanpa jumpa. Hanya kenalan lewat suara, saling sapa, tumbuhlah rasa. Begitulah. Sangat sesuai dengan konsep Imam Ghazali di atas.
    .
    Sebenarnya, konsep cinta Al-Ghazali itu berawal dari pembahasan dzikir. Ya, berdizikir kepada Allah.

    Baca juga:

    .
    Berdzikir kepada Allah walaupun pertamnya dipaksa, pada akhirnya akan membuat cinta kepada Allah. Dan ketika cinta kepada Allah, dia tidak perlu lagi memaksakan diri untuk menyebut nama Allah. Karena dengan sendirinya dia akan sering menyebut nama Allah.
    Semoga…

    *Diambil dari tulisan IG @saifuddinsyadiri dipostkan 21 Juli 2017


    Posting Komentar

    Posting Komentar