-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Cerita KKN | Saya Pulang

    Foto bareng setelah tasyakkuran di Balai Desa Pejangkungan


    Kini KKN udah selesai. Sekarang hari terakhir saya ada di desa Pejangkungan. Nanti siang Insyaallah sudah pulang. Duh, perpisahan. Semoga masih ada lagi perjumpaan di lain kesempatan.

    Bagi saya, ada rasa sedih, juga ada rasa bahagia. Sedih karena berpisah, bahagia karena salah satu episode kuliah sudah berhasil saya selesaikan, meski mungkin tidak sempurna.

    Ada satu hal yang sangat saya sesali, yaitu saya tidak punya teman akrab di sini, atau orang yang sangat dekat, sehingga bisa saya kunjungi lagi ke sini. Memang, Mas Carik (Sekdes) bilang, silahkan main-main lagi ke sini, tinggal WA dia.



    Tapi tetap saja, ada rasa penyesalan mendalam. Yah, mungkin hal ini bisa menjadi koreksi bagi diri sendiri, ketika suautu hari harus terjun lagi di tengah masyarakat. Misalnya, ketika harus tinggal di rumah istri dan harus bergaul dengan masyarakatnya istri. Ciye ciye…

    Oea, ketika perpisahan, banyak loh adik-adik kelas SD, MI, dan Mts yang nangis. Kalau saya amati, mereka adalah anak-anak yang ada kedekatan dengan kakak-kakak KKN. Dekat karena kita ngajari mereka, baik ketika les atau ketika ngajar di kelas.

    Bahkan, ada teman saya yang begitu ditangisi oleh adik-adik Mts. Mereka tidak ingin teman saya itu pulang. Yah, bisa jadi, karena teman saya itu sangat berarti bagi mereka, karena telah memberikan hal yang bermenfaat bagi mereka.


    “Setiap hari banyak orang yang kita temui, tapi sedikit saja yang teringat dalam hati, hanya mereka yang terasa begitu berarti”

    Alhamdulillah, kita sudah pamitan ke masyarakat Pejangkungan. Kita sudah pamitan ke perangkat desa. Tadi malam kita mengadakan tasyakkuran dan perpisahan di Balai Desa. Tadi pagi kita juga mendatangi rumah-rumah Ketua RT dan RW. Kita pamitan sekaligus menyerahkan kenang-kenangan.

    Kata Mas Carik dalam pesan WA-nya, kurang lebih begini, perpisahan ini bukan pisah, tapi cara untuk memupuk kerinduan. 


    Pejangkungan, kita pulang.

    Posting Komentar

    Posting Komentar