-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    KKN 12 Unsuri Adakan Penyuluhan Bahaya Narkoba, Shofi Azka: Terimakasih Kakak-Kakak UNSURI !



    “Generasi millennial seperti kalian memang sangat perlu tahu tentang hal ini (masalah narkoba wa akhwatuha, pen). Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.”

    Begitulah segelintir wejangan yang saya ingat dari sambutan Mas Carik mewakili pemerintah desa. 

    Saya lebih suka menulisnya Mas Carik, karena beliau memang masih muda. Selain masih muda, pria yang memilki nama Ach. Basyaruddin, S.pd ini juga berjiwa muda. Masih seperti seangkatan dengan kita. Jadi gampang akrabnya.

    Ya, malam ini, Senin malam tanggal 03 September, KKN UNSURI kelompok 12 mengadakan acara penyuluhan bahaya narkoba. Bertempat di Balai Desa Pejangkungan. Dihadiri oleh sekitar 60 peserta. Terdiri dari siswa-siswi MTS, IPNU-IPPNU, Karang Taruna Pejangkungan, dan pemuda-pemudi Pejangkungan.

    Menurut penuturan Sahabat Huda, ketua kelompok 12, acara ini sebagai usaha mewujudkan kemerdekaan Bangsa Indonesia dari penjajah. Belum lama ini kita memperingati kemerdekaan RI yang ke-73. Akan tetapi, kita masih belum bisa merdeka dari narkoba.

    “Belum lama ini kita memperingati kemerdekaan Indonesia. Tapi, yang tak kalah penting adalah kemerdekaan kita dari narkoba,” kata Sahabat Huda dalam sambutannya.

    Kalau boleh nambahi sih, kita memang merdeka secara fisik. Akan tetapi, dalam banyak hal kita masih dijajah oleh bangsa lain. Buktinya, beras saja kita masih impor, garam impor, dan banyak hal kita masih impor. Sajdah untuk sholat loh kita impor. Padahal, kita negara yang muslimnya terbesar dunia.


    Yah, acara ini sedikit bukti kalau kita ingin merdeka seutuhnya. Perangkat desa yang hadir dan memfasilitasi, tokoh-tokoh agama yang ikut hadir dan mensuport, peserta yang dengan sumringah mendengarkan materi, adalah bukti kalau kita ingin merdeka. Merdeka !

    “Stop Narkoba ! Stop Narkoba ! Stop Narkoba !”

    Teriak Bapak Polisi pewakilan Polsek mengomando para peserta. Maaf ya, saya tidak tahu nama pak Polisinya. Hehe. Para hadirin mengikuti dengan semangat. Balai Desa riuh. Seperti gemuruh Takbir Bung Tomo saat mengomando arek-arek Suroboyo melawan pejajah.

    “Kita semua ini berpotensi terkena narkoba. Semua yang ada di sini. Tapi, yang paling banyak itu para remaja. Kenapa. Ada yang bisa jawab ?”

    Pernyataan yang diakhiri dengan pertanyaan ini membuat peserta toleh kanan toleh kiri. Kak Tri Juliyansyah berhasil membuat peserta aktif berpikir. Anggota Organisasi Vedha dan Penyuluh Sosial Masyarakat Jatim itu menunggu jawaban.

    “Karena Jomlo”

    “Nggak duwi paketan”

    “Nggak dapat perhatian orang tua”

    Itulah jawaban-jawaban para peserta. Jawaban sambil ketawa. Kak Tri ikut ketawa. Jawaban sembarangan, tapi bisa jadi benar adanya. Lalu Kak Tri menjawab:

    “Karena anak remaja itu kepo. Pengen tahu. Nah mulai coba-coba, jadi keterusan” kurang lebih begitulah kata beliau.

    Kak Tri juga menjelaskan betapa bahayanya narkoba. Narkoba bisa menyebabkan penyakit otak kronis, kecanduan, adiksi dan seterusnya. Narkoba juga bisa menyebabkan terkena penyakti HIV/IDS.

    Maka tak heran, jika orang yang kecanduan narkoba terlihat seperti orang gila. Tubuhnya linglung, Poyang-paying,  dan terhuyung-huyung. Pokoknya seperti orang setres. Bahkan bisa membahayakan orang yang ada di sekitarnya.

    Narkoba ditinjau dari hukum Islam ? Jelas haram. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Drs. H. A. Munir Suudi, M.Pd.I.

    Menurut beliau, apa pun yang menyebabkan akal menjadi rusak maka haram dikonsumsi. Beliau mengutip pendapat Imam Al-Ghazali bahwa tujuan Allah menurunkan syariat ada lima. Diantaranya menjaga akal. Sehingga apa pun yang membahayakan akal maka haram dilakukan.

    Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Tidak ada rintangan yang siginifikan. Paling cuma Kakak-kakak KKN yang melirik-lirik pada peserta. Mencari tulang rusuknya yang hilang dan belum ketemu untuk dibawa pulang, katanya. Hehehe

    Lagi-lagi teringat ucapan Mas Carik. Katanya saat kita ngobrol-ngobrol bareng, “Ya saya juga pernah muda. Gak apa-apa asal lewat jalur aja.” Ingat cong, lewat jalur !

    Acara ini mendapat apresiasi positif dari peserta, juga tokoh-tokoh Desa Pejangkungan. Contohnya, seperti yang diungkapkan oleh Mbak Shofi Azka. Mantan Bendahara IPPNU Pejangkungan ini mengatakan acara tersebut sangat bermenfaat, terutama untuk para ABG Pejangkungan. Dia juga berterimakasih kepada mahasiswa-mahasiswa KKN UNSURI telah mengadakan acara tersebut.

    “Acara ini sangat membantu temen-temen, utamanya yang baru masuk MTS, untuk menjauhi narkoba. Semoga bermenfaat. Terimakasih ya kepada kakak-kakak KKN UNSURI,” katanya saat saya wawancari.

    Apresiasi juga dilontarkan oleh Bapak Mudin Pejangkungan. Menurut beliau, acara ini sangat positif. Karena bisa memberikan wawasan berharga untuk para pemuda-pemudi Pejangkungan.

    “Acara ini sangat positiflah. Bisa menambah wawasan untuk muda-mudi Pejangkungan. Ya, bisa tahu bahayanya narkoba untuk masa depan,” dawuh Bapak Mudin Pejangkungan, Bapak Samsul Huda.


    Posting Komentar

    Posting Komentar