Kaya Hati Nggak Harus Miskin

https://www.saifuddinsyadiri.com/2019/08/kaya-hati-nggak-harus-miskin.html
Kala itu, Narasumber memotivasi peserta talkshow. Dia bilang, jika ingin kaya, jadilah pengusaha.
Memang, acara ini acara talkshow membuka kunci uang. Intinya, ajakan agar peserta menjadi pengusaha. Pula ada sedikit tips untuk membangun usaha.
“Ibu-Ibu ingin kaya?” tanya Narasumber.
“Yang penting kaya hati!” Tiba-tiba salah satu peserta bilang begitu.
Narasumber terlihat kelabakan. Tapi tak hilang akal untuk menjawab. Narasumber menyinggung para sahabat nabi. Mereka kaya-kaya kok. Contohnya Sayidina Utsman. Beliau sangat kaya sekali.
Lagian, kalau kita kaya, kita akan mudah beribadah. Mau umrah mudah. Mau haji mudah. Setahun bisa berkali-kali umrah.
Begitulah narasumber menjelaskan.
“Emang kalau kaya harta, gak harus kaya hati?”
Saya termasuk salah satu peserta. Dalam hati saya kemudian muncul pertanyaan:
“Emang kalau kaya harta, gak harus kaya hati?”
“Emang kaya hati itu harus miskin dulu?”
Jawabannya, Semua orang butuh kaya hati. Baik itu kaya atau tidak kaya. Kaya hati juga gak harus miskin dulu.
Lebih detail, mari kita bahas…
Hadits Kaya Hati dan Maksudnya
[ ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس ] متفق عليه
“Kaya (yang sebenarnya) bukan dengan banyaknya harta, tapi kaya yang sebenarnya adalah kaya hati,” (HR. Muttafaq Alaih)
Dalam hadits Ibnu Hibban, Rasulullah bertanya pada Abu Dzarrin.
“Wahai Abu Dzariin… Apakah kamu menganggap banyak harta itu kaya?”
“Enggeh,”
“Apakah kamu menganggap sedikit harta itu miskin?”
“Enggeh Rasulullah,”
“Nggak begitu. Kaya itu adalah kaya hati. Faqir itu faqir hati,” kata nabi.
***
Kaya Hati Itu Apa Ya?
Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani membahas panjang lebar hadits ini. Dalam kesimpulannya, beliau menulis bahwa kaya hati itu qanaah. Menerima dan rida pada apa saja yang diberikan Allah. Sedikit atau banyak.
Baca juga:
Oleh karenanya, orang yang kaya hati itu nggak tamak. Nggak keterlaluan mencari harta. Nggak kurang terus. Dia merasa cukup.
Berarti nggak boleh kerja lagi? Bolehlah. Asal ada kebutuhan. Kebutuhan itu kan banyak ya. Butuh ngasih sedekah. Butuh refreshing. Butuh ini dan itu.
***
Dalam tulisan ini sih, saya cuma pengen bilang, kaya hati gak harus miskin. Orang kaya harta juga kudu kaya hati. hehe… Salam. Sahabatmu.
kaya hati itu merasa cukup. kadang yg ngeselin tuh gini, kita gak ngukur org dari kaya nggaknya. eh kitanya yg diukur org begitu. kan kzl!
BalasHapusIya bener nih, kaya hati nggak ada hubungannya dengan kaya harta. Keadaan finansial bukan penentu seseorang punya hati yang luas.
BalasHapusbetul sekaliii.... terkadang malah jadi alasan untuk tidak berusaha semaksimal mungkin. padahal siapa tau kalau dia berusaha sungguh-sungguh, dia bisa jadi kaya harta sekaligus juga kaya hati.
BalasHapusRahma Safira
rahmasafira.com
Kaya hati, adalah dengan menanamkan Syukur dan qanaah
BalasHapusKaya hati dulu, tapi biar tenang kaya hatinya, ya, harus usaha biar kaya harta. Kaya hati sama kaya harta, mah beda kasus, hanya sering saling mengaitkan.
BalasHapusTerkadang kita memahami suatu dalil untuk mencari pembenaran. padahal maksud dalilnya tidak seperti itu. Karena kita harus mempelajari Islam secara lengkap tidak sepotong-sepotong
BalasHapusPada dasarnya kita semua terlahir sudah kaya, ya...
BalasHapus