-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Dzikir yang Boleh Dibaca oleh Wanita Haid


    Bolehkah wanita haid melaksanakan salat? Jelas tidak boleh. Bolehkah wanita haid membaca Al-Quran? Bisa boleh bisa tidak. Bolehkah wanita haid berdzikir kepada Allah? Harus dong. Maksudnya?

    Sebagai makhluk ciptaan Allah, berdzikir kepada-Nya adalah kewajiban kita. Bahkan, berdzikir kepada-Nya adalah kebutuhan. Sebab, berdzikir kepada-Nya bisa mendatangkan ketentraman.


    Apa lagi di Bulan Ramadan. Bulan dilipat gandakannya pahala. Bulan yang berkahnya luar biasa banyaknya.

    Oleh karenanya, Allah swt. mensyariatkan banyak amalan dan ibadah. Tujuannya agar kita ingat kepada-Nya. Contohnya seperti kewajiban salat, membaca Al-Quran, dan seterusnya.

    Akan tetapi, bagi wanita haid, tidak semua amalan dan ibadah bisa dilaksanakan. Wanita tidak boleh melaksanakan salat. Wanita haid tidak boleh berpuasa Ramadan. Jika pun memaksa, ibadahnya tidak sah.

    Tentu, hal ini adalah tantangan bagi wanita haid. Maksudnya? Gini, larangan salat ini menjadi tantangan baginya, masih bisa mengingat Allah atau tidak? Masih bisa mendekat kepada Allah apa tidak?

    Nah, maka kita perlu mengetahui, kira-kira amalan apa saja yang boleh dilakukan oleh wanita haid? Agar tetap bisa mendapatkan pahala. Tentu juga bisa mendekat kepada-Nya.


    Amaliah yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Wanita Haid


    Sebelum kita mengetahui hal-hal yang boleh dilakukan oleh wanita haid, ada baiknya kita mengetahui sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid.

    Sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid adalah sebagaimana berikut:

          1.     Melaksanakan salat. Sama dengan salat adalah sujud syukur, sujud tilawah, dan salat janazah.

          2.     Melakukan thawaf baik fardu atau sunah.


          3.     Menyentuh mushaf. Yang dimaksud mushaf adalah sesuatu yang di dalamnya ada tulisan Al-Quran walaupun sebagian ayat. Tujuan penulisan itu untuk dibaca.

          4.     Membawa mushaf. Akan tetapi, membawa mushaf bagi wanita haid boleh jika mushaf itu dibawa bersamaan dengan barang lain. Asalkan dia tidak berniat (bermaksud) hanya membawa mushaf saja.

    Boleh bagi wanita haid membawa kertas yang ada tulisan ayat Al-Qurannya jika tulisan itu bukan untuk dibaca. Misalnya untuk tabarruk (mengambil berkah), terjaga dari setan, atau jimat.

         5.     Diam di masjid. Kalau lewat saja, maka boleh bagi wanita haid. Asalkan tidak hawatir dapat mengotori masjid.

         6.     Membaca Al-Quran. Akan penulis jelaskan nanti di bawah.

         7.     Puasa

         8.     Talak

         9.     Melakukan senang-senang bersama suami dengan sesuatu yang berada di antara pusar dan lutut, seperti paha dan seterusnya.



    Ketentuan Kebolehan Membaca Al-Quran Bagi Orang Haid


    Sebagiaman disebutkan di atas, orang haid tidak boleh membaca Al-Quran. Ketidak-bolehan ini jika dibaca dengan lisan.

    Oleh karenanya, maka boleh membaca Al-Quran dengan hati tanpa dilafalkan dengan lisan.
    Hal ini sebagaimana ditulis oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkarnya. Beliau menulis:

    ولكن قراءة القرآن حرام على الجنب والحائض والنفساء ، سواء قرأ قليلا أو كثيرا حتى بعض آية ، ويجوز لهم إجراء القرآن على القلب من غير لفظ ، وكذلك النظر في المصحف ، وإمراره على القلب.

    “Akan tetapi, membaca (dengan lisan) Al-Quran itu haram bagi orang junub, haid, dan nifas. Baik bacaannya sedikit atau banyak,”

    “Bahkan walaupun sebagian ayat. Tapi, boleh bagi mereka (orang junub, haid, dan nifas) membaca Al-Quran di dalam hati tanpa melafalkannya. Begitu juga boleh bagi mereka, melihat mushaf dan membacanya dalam hati.”

    Juga, ketidak-bolehan membaca Al-Quran bagi wantia haid itu jika dimaksudkan membaca Al-Quran.

    Maka, jika membaca Al-Quran itu tidak dimaksudkan untuk membaca Al-Quran, maka boleh membacanya.

    Misalnya, membaca ayat Al-Quran karena untuk mengajar, membaca untuk membenarkan yang salah, atau membaca untuk berdoa, maka semua itu boleh bagi orang haid.


    Wanita Haid Boleh Membaca Dzikir Selain Al-Quran


    Selanjutnya, kita perlu mengetahui dzikir yang boleh dilakukan oleh wanita haid. Wanita haid boleh berdzikir dengan selain Al-Quran.

    Boleh bagi orang haid membaca salawat, membaca tasbih, dan seterusnya. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Majmu’. Imam Nawawi menulis:

    (العاشرة) أجمع المسلمون على جواز التسبيح والتهليل والتكبير والتحميد والصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم وغير ذلك من الاذكار وما سوى القرآن للجنب والحائض ودلائله مع الاجماع في الاحاديث الصحيحة مشهورة:

    “Ulama sepakat (ijma’) bahwa boleh membaca tasbih, tahlil, takbir, tahmid, salawat, dan dzikir-dzikir selain Al-Quran bagi orang junub dan haid. Selain ada kesepakatan ulama, juga banyak hadis yang masyhur yang menjelaskan hal tersebut.”

    Dzikir Berpahala Besar yang Boleh Dibaca Oleh Wanita Haid

    Sebelumnya sudah dijelaskan, dzikir-dzikir selain Al-Quran boleh dibaca oleh wanita haid. Karenanya, masa haid bukan alasan untuk tidak beribadah. Ibadah banyak caranya. Tidak hanya salat dan membaca Al-Quran.

    Nah, agar tambah semangat, berikut ini dzikir-dzikir berpahala luar biasa yang boleh dibaca oleh wanita haid.

    1.    1000 Tasbih Berpahala 100 Kebaikan

    Amaliah atau dzikir pertama yang boleh dibaca oleh wanita haid adalah membaca tasbih. Contoh tasbih adalah:
    سبحان الله
    Subhanalloh

    Keutamaan membaca tasbih ini besar sekali. Kata Rasulullah, membaca 100 kali akan mendapatkan kebaikan 1000 kali atau dihapusnya 1000 kesalahan.

    Rasulullah bersabda:

    : [ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم

    “Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR. Imam Muslim)

       2.   Orang yang Istikamah Istighfar akan Selalu Menemukan Jalan Keluar

    Amaliah atau dzikir kedua yang boleh dilakukan oleh wanita haid adalah istighfar. Meminta ampun kepada Allah. Lafal istighfar banyak. Silahkan pilih yang mana saja.

    Nabi saja beristighfar kok apa lagi kita. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, setiap hari nabi beristighfar lebih dari 70 kali.

    Nabi juga bersabda, orang yang istikamah beristighfar, maka akan mendapatkan tiga keutamaan.

    Yaitu, akan mendapatkan jalan keluar dari kesempitan, akan mendapatkan kebahagiaan dari kesusahan, dan akan mendapatkan rezeki dari jalan yang tidak terduga.

    Bunyi hadisnya sebagaimana berikut:

    من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب

    “Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka,” (HR. Imam Abu Daud)

    3.   Dzikir Penyelamat Nanti di Akhirat

    Dzikir yang boleh dibaca oleh wanita haid selanjutnya adalah dzikir penyelamat nanti di akhirat. Dzikir ini oleh nabi juga disebut sebagai al-Baqiyah as-Sholihat.

    Dzikirnya sebagaimana berikut:

    سُبْحَانَ الله وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لَا إلَهَ إِلَّا الله وَ اللهُ أَكْبَر

    Keutamaan dzikir ini adalah bisa menyelamatkan kita kelak di akhirat. Keterangan ini sebagaimana hadis yang diriwatkan Imam al-Hakim.

    Dalam keterangan lain, pahala dzikir ini kelak di akhirat akan berada di depan kita, di kanan-kiri kita, dan di belakang kita. Pahala-pahala itu akan menyelamatkan kita.

    Selain itu, Rasulullah juga bersabda:

    عليك بسبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر فإنهن يحططن الخطايا كما تحط الشجرة ورقها ( ه عن أبي الدرداء ) بإسناد حسن

    “Kamu istikamahlah membaca “Subhanallah Walhamdulillah Wa La Ilaha Illallah Wallahu Akbar”, karena dzikir ini bisa menggugurkan kesalahan sebagaimana pohon menggugurkan dedaunan.” (Disebutkan dalam kitab Jami as-Shaghir, sandanya hasan).


    Itulah dzikir, amaliah, dan ibadah yang boleh dilaksanakan oleh wanita haid. Tentu, masih banyak lagi dzikir yang pahalanya luar biasa. Seperti membaca sholawat kepada nabi, berdoa, dan seterusnya.

    Yang terpeting, kita tidak boleh menjadikan haid sebagai alasan untuk tidak beramal saleh. Salam. Semoga bermenfaat.


    Referensi:
    1. Syarah al-Yaqut an-Nafis, karya Sayid Ahmad as-Syathiri
    2. at-Tarirat as-Sadidah, karya Sayid Hasan al-Kaf
    3. Al-Majmu', karya Imam Nawawi
    4. Al-Adzkar, karya Imam Nawawi
    Posting Komentar

    Posting Komentar