-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Lebih Baik Memilih dari pada Tidak Sama Sekali

    Suatu ketika, aku ingin mandi. Semua jeding penuh. Aku pun dengan sabar menunggu. Tak lama kemudian, datang orang lain yang juga ingin mandi. Orang itu melihat-lihat. Di jeding mana dia akan mengantri. Akhirnya, dia bertanya. Di jeding manakah aku menunggu. Yang sebelah timur apa sebelah barat. Aku berpikir sebentar. Lalu aku pilih jeding yang sebelah timur. Aku dan orang itu menunggu. Agak lama. Ternyata, jeding yang sebelah barat terlebih dulu kosong. Pemakainya selesai terlebih dahulu dari pada jeding yang ditungguiku. Ah, aku mendesah. Andai aku memilih jeding yang sebelah barat, aku tidak akan terlalu lama berada di jeding ini.

    Seketika, aku teringat. Hidup tak ubahnya mengantri di jeding. Kadang, kita harus memilih untuk menentukan arah hidup kita, tapi kadang salah.
    Andai dulu kita memilih yang begini, tentu hidup kita tidak akan begini. Ah, pilihan kita berakhir penyesalan.

    Lantas apakah kita harus bersedih atas pilihan kita? Menurutku tidak. Seperti ketika aku ada di jeding itu. Aku salah memilih, tapi aku tekan penyesalanku. Buat apa menyesal. Ini adalah pilihanku. Kenpa harus menyesali pilihan sendiri. Yang penting, kita sudah ikhtiar untuk memilih yang terbaik. Kalau salah, ya sadarlah kita hanya manusia. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Bukankah tidak lebih konyol lagi jika kita tidak memilih? Lebih baik memilih meski salah dari pada tidak memilih sekali.


    Ini hanya pendapatku. Pembaca boleh perotes dan tidak setuju kok.
    Posting Komentar

    Posting Komentar