-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    [Puisi] 'Kun' Bidadariku

    @santri_solehah



    Rajutan asmara ini masih terbang bertaburan
    Mencari kesempurnaan
    Dalam diam, tawa, dan setiap kisahku

    Hanya pasrah kepada Sang Pencipta
    Tuk menyirami hati yang terkurung dalam pinta

    Ya Allah…
    Jika bidadariku biji haus tetesan air hujan
    Hamba mohon katakan ‘kun’
    Untuk mengguyur dahaga keringnya

    Ya Allah…
    Jika bidadariku dapat menghiurp udara sejuk
    Hamba mohon katakana ‘kun’
    Untuk terbang melintasi awan hitam

    Ya Allah…
    Jika bidadariku telah berbunga harum kasturi
    Jagalah hatinya hanya untuk hatiku
    Sampai suatu saat, tanganku memerawani tangan sucinya


    Apresiasi dan Perbaikan


    Oleh: Mashuri (Balai Bahasa Jawa Timur)

    Sajak terang lainnya terdapat pada sajak ketiga adalah karya Saif El-Syadiri (Saifuddin Syadiri hehe), berjudul “Kun”.

    Subjudul menunjukkan bahwa sajak ini memang mengarah pada lawan jenis. Meski demikian, bukan nafsu yang mengemuka, tetapi doa, agar sang belahan jiwa tetap istiqomah untuk menunggu arah yang pasti, yang tentu atas perkenan dan sabda Sang Ilahi Robbi: “kun!”

    Puisi yang tersaji ini memang sudah mengalami reparasi. Hal itu karena sajak awalnya terlalu ‘miskin’ untuk disebut sebagai puisi. Padahal secara potensi, sajak ini cukup kaya.

    Kiranya, cara mengasah dan mendayagunakan aspek-aspek puitika yang perlu dilatih sesering mungkin, sehingga kapasitas teksnya tidak melulu sebagai curahan hati semata, tetap menggenapi syarat dan rukun sebagai puisi.

    Meski demikian, sajak hasil reparasian ini diusahakan tidak jauh berbeda dari aslinya. Sebagai bahan pembelajaran, akan disertakan sajak asli, dan sajak reparasiannya yang sudah masuk bengkel puisi.

    Berikut ini sajak hasil dari bengkel puisi.

    Kun
              :Bidadariku

    Rajutan kasih ini masih tertatih
    Mencari arah
    Sempurna
    Dalam diam, tawa, dan setiap lipatan kisah

    Hanya pasrah kepada Sang Maha Cinta
    Tuk menyemai hati yang bergulma
    Terkurung pintalan pinta

    O, Pengubah air laut menjadi awan…
    Jika bidadariku biji haus tetes air hujan
    Katakana: ‘kun’
    Untuk mengguyur dahaga keringnya

    O, Pemberi ruh pada tumbuh-tumbuhan…
    Jika bidadariku ingin menghirup udara sejuk
    Katakan: ‘kun’
    Untuk datangkan angin, menyapu asap hitam

    O, Pusar segala rahasia
    Jika bidadariku telah berbunga harum kasturi
    Jagalah hatinya hanya untukku
    Katakana: ‘kun’
    Hingga kasih kami sampai
    Menuju arah pasti

    : Mahligai

    Berikut sajak asalnya.

    ‘Kun’ Bidadariku

    Rajutan asmara ini masih terbang bertaburan
    Mencari kesempurnaan
    Dalam diam, tawa, dan setiap kisahku

    Hanya pasrah kepada Sang Pencipta
    Tuk menyirami hati yang terkurung dalam pinta

    Ya Allah…
    Jika bidadariku biji haus tetesan air hujan
    Hamba mohon katakan ‘kun’
    Untuk mengguyur dahaga keringnya

    Ya Allah…
    Jika bidadariku dapat menghiurp udara sejuk
    Hamba mohon katakana ‘kun’
    Untuk terbang melintasi awan hitam

    Ya Allah…
    Jika bidadariku telah berbunga harum kasturi
    Jagalah hatinya hanya untuk hatiku
    Sampai suatu saat, tanganku memerawani tangan sucinya

    ***

    Tak banyak esensi yang berubah. Perubahannya hanya pada hal-ihwal puitika. Misalnya pemenggalan kata dalam tata tipografi yang bisa menimbulkan enjambemen, atau perluasan makna. Pemerhatian unsur rima atau bunyi. Juga tentang diksi yang lebih berkada puisi.

    Farase “Ya Allah” dimaksimalkan menjadi sebuah seruan pada Tuhan, yang terkait dengan isi pada bait berikutnya, sehingga bangunan puisi lebih hidup dan ciamik.

    Sehingga pesan cinta yang ingin dismapikan kepada si Bidadari, atau Pembaca, bisa berterima dengan lebih bermakna.

    ****
    Puisi ini saya tulis saat saya masih duduk di kelas MA Miftahul Ulum.

    Dimuat di Majalah Ijtihad edisi 40 Rabiul Awal Rajab 1435 H. Majalah ini dikelola oleh OMIM (OSIS kalau di sekolah umum) MA Madrasah Miftahul Ulum PP. Sidogiri.

    Oea, ada puisi “Kun Bidadariku jilid 2”. Besok-besok saya share juga di sini.
    Salam. Semoga bermenfaat.

    Posting Komentar

    Posting Komentar