-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Menumbuhkan Karakter Islami


    Saya ikut organisasi Sahabat Muda. Anggotanya, anak muda yang berumur 18-25. Kegiatan rutinnya adalah berbakti sosial. Ada yang mengajar al-Quran untuk anak-anak, ada pula yang mencari donatur untuk membiayai bakti sosial.

    Nah, dalam organisasi ini, anggota dibina untuk memiliki karakter islami. Seperti istikamah salat Tahajjud, sedekah, dan lainnya. Agar pembinaan itu benar-benar berhasil,
    pengurus menuliskan daftar karakter yang harus dimiliki anggota dan memberikan kolom perhari sampai satu bulan. Lalu, dikasihkan pada seluruh anggota.

    Selanjutnya, para anggota harus melakukan karakter yang telah ditulis. Lalu, mencontreng di kertas daftar karakter. Jika tidak melakukan, tidak perlu mencontreng. Pada pertemuan berikutnya, contrengan kerakter itu disetorkan ke pimbingbing. Pembimbing akan menuliskannya di komputer untuk dilaporkan pada Ketua Sahabat Muda.

    Ketika saya menyetorkan kertas karakter saya, saya malu. Sebab, karakter yang tertulis di kertas itu tidak semuanya saya lakukan. Alias bolong-bolong.
    Saya pun berfikir, bagaimana perasaan saya ketika nanti di akhirat? Ketika hari hisab. Apakah tidak lebih malu lagi? Bahkan mungkin dibarengi perasaan takut yang mencekam.

    Dari sini, saya menyimpulkan, kita butuh muhasabah. Intropeksi diri. Faedahnya banyak. Diantaranya, bisa memahami diri lebih dekat.

    Mungkin juga, jika kita ingin berkarakter Islami, kita tulis saja kerakter itu di kertas. Lalu tempel di dinding. Misalnya, kita ingin istikamah menulis. Ya, tulis saja di kertas dan diletakkan di dingding. Kalau dilengkapi dengan waktu malah lebih bagus. Setelah subuh, misalnya. Setelah kita melakukannya, dicontreng. Insyaallah, kita akan selalu termotivasi untuk melakukannya.
    Semuga bermenfaat....!!!

    Posting Komentar

    Posting Komentar