-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    5 Hadis Ini Mengajarkan agar Kita Menyayangi Hewan, Islam Memang Keren!


    Islam adalah agama rahmatan lil alamain. Agama yang membawa kasih sayang untuk jagad raya ini. Tidak hanya untuk manusia, kasih sayang Islam (harus) dapat dirasakan oleh semua makhluk. Termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.

    Akan tetapi, kadang umat Islam sendiri jauh dari ajaran agamanya. Mereka tidak ada rasa kasih sayang sama sekali pada hewan. Ada yang menyiksa, ada pula yang tega membunuh binatang tanpa sebab apa-apa.

    Suka hewan dalam Islam /fr.freefik.com

    Lalu, adakah dalil yang menunjukka bahwa Islam memerintah pemeluknya untuk menyayangi hewan? Banyak sekali. Berikut ini penulis tampilkan 5 hadis Rasulullah yang memerintah kita untuk menyayangi hewan.


        1.   Berbuat baik pada makhluk hidup itu berpahala

    Hadis yang mengajarkan agar sayang hewan adalah sebagaimana berikut:

    أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ الْعَطَشِ فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ

    “Sesungguhnya Rasulullah saw. berkata, “Suatu ketika seorang laki-laki berjalan, lalu dia sangat kehausan, lalu dia turun ke sebuah sumur dan minum dari sumur itu. Kemudian dia keluar, seketika dia melihat anjing menjulurkan lidahnya menggigit tanah basah karena haus.

    Lalu laki-laki itu berkata, “Sungguh aku telah merasakan apa yang dirasakan anjing ini”.

    Lalu dia mengisi muzahnya kemudian memegangnya dengan mulutnya. Lalu dia naik (dari dalam sumur ke atas sumur). Lalu memberi minum anjing itu. Maka, Allah memuji kelakuannya itu dan mengampuninya.

    Para sahabat berkata, “Apakah bagi kami dalam berbuat baik pada hewan itu ada pahala?” Rasulullah menjawab, “(Berbuat baik) kepada setiap makhluk hidup itu berpahala.”” (HR. Imam Bukhari)

    Hadis ini menjelaskan ada seorang laki-laki yang mendapatkan ampunan gara-gara memberi minum anjing yang kehausan.

    Selain itu, hadis ini juga menjelaskan bahwa berbuat baik pada hewan itu baik dan berpahala. Perbuatan baik ini mencakup banyak hal, seperti memberi makan, minum, dan menyayangi hewan tersebut.

    Begitulah penjelasan Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitabnya, Fath al-Bari. Jelaslah, hadis ini mengajarkan agar kita menyayangi hewan.

        2.   Seorang perempuan masuk neraka karena menyiksa kucing

    Hadis yang mengajarkan agar menyayangi hewan yang kedua adalah sebagaimana berikut:

    عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ لاَ هِىَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا وَلاَ هِىَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ

    “Seorang perempuan disiksa karena kucing yang dia kurung sampai mati. Maka perempuan itu masuk neraka karena kucing itu. Perempuan itu tidak memberinya makan dan minum ketika dia mengurungnya serta perempuan itu tidak membiarkannya memakan serangga.” (HR. Imam Muslim)

    Hadis ini menjelaskan ada seorang perempuan yang masuk neraka gara-gara menyiksa kucing. Perempuan itu mengurung kucing, tidak memberinya makan, dan minum. Sehingga kucing itu mati.

    Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslimnya, hadis ini menunjukkan bahwa haram hukumnya membunuh kucing. Juga haram mengurung kucing tanpa diberi makan dan minum.

    Begitulah hukum menyayangi hewan dalam Islam. Islam mengajarkan kepada kita agar sayang pada hewan.

        3.   Pemilik harus memberi makan dan minum hewan peliharaannya serta tidak mempekerjakannya pada pekerjaan yang tidak dia mampu

    Hadis yang mengajarkan sayang hewan yang ketiga adalah:

    فَدَخَلَ حَائِطًا لِرَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ فَإِذَا جَمَلٌ فَلَمَّا رَأَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- حَنَّ وَذَرَفَتْ عَيْنَاهُ فَأَتَاهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَمَسَحَ ذِفْرَاهُ فَسَكَتَ فَقَالَ : « مَنْ رَبُّ هَذَا الْجَمَلِ لِمَنْ هَذَا الْجَمَلُ ». فَجَاءَ فَتًى مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ : لِى يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَقَالَ : « أَفَلاَ تَتَّقِى اللَّهَ فِى هَذِهِ الْبَهِيمَةِ الَّتِى مَلَّكَكَ اللَّهُ إِيَّاهَا فَإِنَّهُ شَكَى إِلَىَّ أَنَّكَ تُجِيعُهُ وَتُدْئِبُهُ

    “… Lalu Rasulullah saw. memasuki kebun milik laki-laki Ansar. Seketika beliau melihat unta. Ketika unta itu melihat nabi, dia merintih dan meneteskan air mata. Lalu nabi mendatanginya dan mengusap kepalanya bagian belakang. Lalu unta itu diam.

    Lalu nabi berkata, “Siapa pemilik unta ini?”

    Lalu datanglah seorang pemuda Ansar lalu dia berkata, “(Unta ini) milikku wahai Rasulullah saw.”

    Rasulullah berkata, “Apakah kamu tidak takut pada Allah dalam hewan yang telah Allah berikan kepadamu ini. Sesungguhnya, dia mengadu kepadaku bahwa engkau membuatnya lapar dan lelah.” (HR. Imam Abu Daud)

    Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah menegur sahabat Ansar yang membuat untanya lapar padahal unta itu dipekerjakan. Rasulullah saw. mewanti-wanti agar sahabat Ansar itu takut kepada Allah. Jangan sekali-kali membuat hewan peliharaannya lapar.

    Selain itu, hadis ini juga menunjukkan agar umat Islam berbuat baik pada hewan. Pula, pemilik harus memberinya makan dan minum. Jika hewan itu dipekerjakan, maka harus berupa pekerjaan yang hewan itu mampu.

    Hal ini sebagaimana penjelasan Syaikh Muhsin al-Ibad dalam Syarah Sunan Abi Daudnya.
    Begitulah hadis yang menjelaskan agar kita menyayangi hewan. Menyayangi hewan dalam Islam adalah keharusan.

        4.   Tidak boleh membunuh hewan kecuali jika untuk dimakan atau hewan yang membahayakan

    Hadis yang mengajarkan agar kita menyayangi hewan yang keempat adalah:

    ما من إنسان يقتل عصفورا فما فوقها بغير حقها إلا سأله الله عز وجل عنها يوم القيامة » قيل : يا رسول الله ، وما حقها ؟ قال : « حقها أن يذبحها فيأكلها ولا يقطع رأسها فيرمي به

    “Tidak seorang pun yang membunuh ‘Usfur (sejenis burung pipit) atau yang lebih kecil tanpa hak kecuali Allah akan menanyakannya di hari kiamat. Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa haknya?” Rasulullah menjawab, “Haknya adalah menyembelihnya lalu memakannya dan tidak dipotong kepalanya lalu dibuang.”” (HR. Imam Hakim)

    Hadis ini menunjukkan, umat manusia tidak boleh membunuh hewan tanpa hak (kebenaran). Orang yang membunuhnya tanpa hak, maka kelak akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah swt..

    Hewan memang boleh dibunuh jika dengan hak. Yaitu, dibunuh dengan cara disembelih lalu dimakan. Intinya, jangan sampai hewan itu mati dengan kesia-siaan.

    Ketentuan ini berlaku untuk hewan yang memang tidak boleh dibunuh. Adapun hewan yang berbahaya, maka boleh dibunuh. Meski demikian, cara membunuhnya harus sehalus mungkin.

    Penjelasan ini sebagaimana tertuang dalam kitab Mirqat al-Mafatih Syarah Misykah al-Mashabih.

    Itulah hadis yang keempat yang menjelaskan keharusan kita berbuat baik pada hewan menurut Islam.

         5.     Allah memerintah hambanya untuk berbuat baik pada segala sesuatu

    Hadis yang mengajarkan agar menyayangi hewan selanjutnya adalah:

    إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

    “Sesungguhnya Allah memerintah berbuat kebaikan pada setiap sesuatu. Maka, jika kalian membunuh (dengan hak) maka perbaikilah pembunuhannya. Jika kalian menyembelih, maka perbaikilah penyembelihannya, tajamkan pisaunya, dan bahagiakanlah hewan sembelihannya.” (HR. Imam Muslim)

    Hadis ini mengajarkan agar kita berbuat baik pada setiap sesuatu. Menurut ulama, objek perbuatan baik di sini mencakup empat hal. Yaitu, mansuia, tumbuh-tumbuhan, hewan, malaikat, dan nonmuslim.

    Bahkan, jika harus membunuh atau menyembelih karena memang ada ketentuan yang mengharuskan, maka harus dilakukan dengan baik. Misalnya, pisaunya ditajamkan, hewan lain tidak dibiarkan melihat hewan yang sedang disembelih, dan seterusnya.

    Begitulah penjelasan Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Fath al-Mubinnya.
    Menyayangi hewan itu harus. Jika memang harus menyembelih hewan, maka harus dilakukan sebaik mungkin. Karena Islam mengajarkan kepada kita agar berbuat baik dalam segala hal.

    Baca juga:


    Nah, itulah 5 hadis yang menjelaskan bahwa umat Islam harus menyayangi hewan atau binatang. Menyayangi dan berbuat baik pada hewan itu mendapatkan pahala, sedangkan menyiksa dan menyakitinya itu mendapatkan dosa.

    Posting Komentar

    Posting Komentar