-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Nasib Orang Kafir yang Baik di Akhirat Kelak, Bagaimana?


    Nasib orang kafir yang baik di akhirat nanti bagaimana? Apa mereka akan masuk Surga? Apa kebaikan mereka berguna untuk mereka? Apa siksa mereka diringankan karena kebaikan mereka?

    Jika tidak, kok bisa begitu? Bukankah Allah Maha Adil? Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan, membalas keburukan dengan keburukan.

    Tapi dia kan kafir. Loh, emang kafir tidak berhak mendapatkan balasan kebaikan atas amal baiknya?

    Insyaallah, tulisan ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Tulisan ini akan menjawab, nasib orang kafir di akhirat itu tergantung amalnya di dunia.

    Sumber: https://beritaberitaterkini.blogspot.com

    Jika amalnya baik, maka dia akan mendapatkan ‘kebaikan’. Jika amalnya jelek, maka akan mendapatkan ‘kejelekan’.


    Amal Baik Orang Kafir Seperti Debu yang Berterbangan

    Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan, amal baik yang dilakukan oleh orang kafir itu tidak ada gunanya bagi mereka di akhirat. Amal baik itu tidak diganjar. Alasannya karena mereka kafir, tidak beriman kepada Allah.

    Amal baik bisa mendapat pahala dari Allah jika memenuhi syarat. Nah, sayarat paling utama adalah beriman kepada Allah dan rasulu-rasul-Nya.

    Misalnya surat Al-Furqan ayat 23 ini. Allah berfirman:

    وَقَدِمْنَا إلى مَا عَمِلُواْ مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُوراً

    “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.”

    Syaikh Al-Maraghi mengartikan ayat ini, bahwa perbuatan baik orang kafir, seperti membantu orang, silaturrahim, dan lain-lain itu tidak ada menfaatnya nanti di akhirat. Perbuatan baik mereka seperti debu yang berterbangan.

    Artinya, nasib orang kafir yang baik di akhirat akan tetap disiksa. Padahal, andaikan perbuatan baik itu dilakukan disertai keimanan, maka mereka akan mendapatkan pahala lalu masuk surga.

    Keterangan di atas, jika orang kafir yang baik itu mati dalam keadaan kafir. Namun, jika orang kafir yang baik itu masuk Islam lalu meninggal dalam keadaan Islam, maka amal baik yang dilakukan waktu kafirnya akan dibalas pahala oleh Allah.

    Hal ini sesuai pendapat Imam Nawawi yang dikutip oleh Imam Khatib at-Tibrizi dalam Misykah Mashabih-nya.

    Amal Baik Orang Kafir Dapat Meringankan Siksaan di Akhirat

    Kesia-sisaan perbuatan kebaikan yang dilakukan oleh orang Kafir juga dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw..

    Imam Muslim meriwayatkan:

    عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ جُدْعَانَ كَانَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ فَهَلْ ذَاكَ نَافِعُهُ قَالَ « لاَ يَنْفَعُهُ إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا رَبِّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى يَوْمَ الدِّينِ ».
    Artinya:

    Sayidah Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah… Ibnu Jud’an di masa Jahiliyah bersilaturrahim dan memberi makan orang miskin. Apakah (kebaikan) itu bermenfaat untunya?”

    Rasulullah menjawab, “Tidak. (Kebaikan) itu tidak dapat memberi menfaat untuknya. Karena dia tidak mengatakan pada suatu hari, “Tuhanku… Ampuni kesalahanku di hari kiamat,””

    Menurut Imam Nawawi, hadis ini sangat jelas mengatakan, bahwa perbuatan baik yang dilakukan orang kafir itu tidak ada menfaatnya di akhirat. Kenapa? Karena pelakunya tidak beriman.

    Imam Qadi Iyad berpendapat yang sama. Menurut beliau, ulama sudah ijma (sepakat), nasib orang kafir yang baik di akhirat akan masuk neraka. Di akhirat mereka tidak akan mendapatkan keringanan siksaan, juga kenikmatan.

    Hanya saja, siksaan yang diterima orang kafir itu berbeda-beda. Ada yang sangat pedih, ada yang biasa-biasa saja. Tergantung kejahatan mereka di dunia.

    Ada pendapat unik mengenai nasib orang kafir yang baik di akhirat. Pendapat ini dilontarkan oleh Imam Al-Hafidz Baihaqi dalam kitab Al-Ba’ts Wa An-Nusyur.

    Menurut beliau, amal baik yang dikerjakan oleh orang kafir di dunia itu akan bermenfaat di akhirat.

    Loh? Berarti nasib orang kafir yang baik di akhirat kelak akan masuk Surga? Bukan begitu maksudnya.

    Gini, pertama, hadis yang diriwayatkan Imam Muslim di atas memang menjelaskan kesia-siaan amal baik orang kafir di akhirat.

    Akan tetapi, hadis ini tidak dapat dibuat bantahan bahwa paman Nabi Muhammad, Abu Thalib mendapatkan keringanan siksaan di akhirat karena kebaikannya kepada Nabi Muhammad saw. semasa hidup.

    Kedua, bisa jadi yang dimaksud hadis atau ayat yang mengatakan bahwa amal baik orang kafir yang mati dalam keadaan kafir itu tidak bermenfaat di akhirat adalah orang kafir tidak bisa selamat dari Neraka dan masuk Surga disebabkan amal baik itu.

    Namun, perbuatan baik orang kafir itu bisa meringankan siksaan yang disebabkan kejahatannya.

    Inti pendapat Imam Baihaqi ini begini, orang kafir itu akan disiksa sesuai amal perbuatannya di dunia. Jika orang kafir itu banyak dosanya, misalnya dia banyak melakukan kejahatan, maka siksaannya semakin dahsyat.

    Hanya saja, jika dia juga berbuat baik, maka perbuatan baik itu bisa menebus dosa-dosanya. Sehingga, siksaannya bisa lebih ringan.

    Dosa yang tidak bisa ditebus adalah dosa kekafirannya. Oleh karenanya, dia tidak bisa selamat dari neraka dan tidak bisa masuk Surga.

    Dengan demikian, orang kafir yang baik itu lebih baik dari orang kafir yang jahat. Nasib orang kafir yang baik di akhirat kelak akan lebih baik dari orang kafir yang jahat dan banyak dosa.

    Imam Ibnu Hajar Al-Hatami ikut berkomentar dalam Fathul Mubinnya mengenai nasib orang kafir yang baik tapi mati dalam keadaan kafir ini.

    Menurut beliau, perbuatan baik itu tetaplah baik dilihat dari segi manapun. Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang kafir juga baik.

    Baca juga:


    Sebab, orang kafir yang bermaksiat itu akan disiksa karena kemaksiatan dan kekafirannya. Orang yang kafir tapi tidak maksiat, akan disiksa karena kekafirannya saja.

    Allah SWT Membalas Kebaikan Orang Kafir dengan Kebaikan di Dunia

    Allah Maha Adil. Kebaikan akan dibalas kebaikan. Keburukan akan dibalas kebaikan. Jika kebaikan itu dilakukan oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya, Allah pun akan membalasnya dengan kebaikan.

    Rasulullah saw. bersabda:

    إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَإِنَّ اللَّهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِى الآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِى الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ »

    “Sesungguh orang kafir ketika beramal baik, maka diberilah makan sebab kebaikan itu di dunia. Adapun orang mu’min, Allah menyimpan kebaikannya untuknya di akhirat dan menyusulinya dengan rezeki di dunia atas ketaatannya.” (HR. Imam Muslim)

    Hadis ini menjelaskan bahwa kebaikan orang kafir itu akan dibalas di dunia. Yaitu dengan diberi rezeki yang melimpah. Semakin banyak kebaikannya, semakin banyak rezekinya.

    Menurut keterangan Imam Al-Munawi, tidak hanya rezeki yang melimpah yang akan didapat oleh orang kafir yang berbuat baik, tapi juga pertolonang melawan musuh, dijauhkan dari musibah, dan seterusnya. Menurut pendapat ini, nasib orang kafir yang baik akan makmur di dunia.

    Baca juga:


    Jadi, untuk berbuat baik tidak perlu melihat suku atau agama. Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya. Karena kebaikan akan membuahkan kebaikan.

    Berbuat kebaikan untuk orang lain sebenarnya berbuat baik untuk kita sendiri. Karena kebaikan individu akan mempengaruhi kebaikan komunitas (masyarakat) dan kita bagian dari komunitas itu. Semoga!

    Posting Komentar

    Posting Komentar