-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    5 Keutamaan Bulan Sya’ban dalam Karya Sayid Muhammad bin ‘Alwi Al-Maliki


    Kutamaan Bulan Sya’ban sering diperbincangkan dalam literatur Islam. Karena bulan ini memang diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Bulan Rajab dan Bulan Ramadan.

    Ada yang mengatakan, Bulan Rajab adalah bulan menananm, Bulan Sya’ban menyiram, dan Bulan Ramadan memanen.

    Sebenarnya, sebagaimana yang ditulis oleh Sayid Muhammad Al-Maliki, bulan itu semuanya sama. Tidak ada yang lebih utama, tidak ada yang tidak utama. Bulan menjadi utama dikarenakan ada peristiwa yang terjadi di bulan itu.


    Bulan menjadi mulia karena ada peristiwa mulia yang terjadi di bulan tersebut. Misalnya bulan Rabi’ul Awal. Bulan ini menjadi mulia karena pada bulan itulah Nabi Muhammad saw. dilahirkan ke dunia.


    Sepertinya, Sayid Muahmmad berpandangan betapa umat Islam tidak boleh melupakan sebuah peristiwa (sejarah). Apa lagi sejarah yang berkaitan dengan Islam. Karena sejarah adalah kemuliaan dan kebanggaan kita. Oleh kareanya, sangat penting untuk memperhatikan bulan-bulan yang di dalamnya pernah terjadi peristiwa besar.

    Nah, dalam bulan Sya’ban ini, banyak peristiwa besar yang terjadi. Peristiwa besar ini cukup menjadi alasan untuk mengetahui keutamaan Bulan Sy’aban. Peristiwa-perstiwa tersebut sebagaiamana berikut:

               1. Pada Bulan Sya’ban ini Allah memerintah Nabi Muhammad saw untuk berpidanh kiblat dari Baitul Maqdis ke Kakbah

    Keutamaan Bulan Sya’ban yang pertama adalah pemindahan kiblat umat Islam terjadi pada bulan ini. Rasulullah saw bersama para sahabat pernah beribadah mengahadap Baitul Maqdis di Palestina. Peristiwa ini terjadi selama 10 bulan lebih.

    Sebenarnya, Rasulullah saw lebih suka sholat menghadap kakbah.  Karena Kakbah adalah kiblatnya Nabi Ibrahim. Juga, kiblatnya orang Arab sehingga mereka akan mudah masuk Islam.

    Rasululah sering melihat ke langit. Rasulullah juga sering berdoa, semoga kiblat di pindah Kakbah. Maka kemudian turunlah ayat pada Surat Al-Baqarah ayat 144. Maka berpindahlah kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke Kakbah. Peristiwa ini terjadi pada Bulan Sya’ban.

               2.     Pada Bulan Sya’ban ini amal umat manusia dilaporkan kepada Allah swt

    Keutamaan Bulan Sya’ban yang kedua adalah pada bulan ini amal kita selama satu tahun dilaporkan kepada Allah swt. Laporan ini disebut dengan laporan tahunan.

    Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Usamah bin Zaid. Pada suatu ketika, Sayidina Usamah bertanya kepada nabi kenapa beliau banyak berpuasa pada bulan Sya’ban?

    Rasulullah menjawab,

    ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

    Artinya: Bulan Sya’ban adalah bulan yang dilupakan oleh manusia diantara Rajab dan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan dilaporkannya amal kepada Tuhan alam semesta. Maka aku ingin amalku dilaporkan dan aku dalam keadaan berpuasa. (HR. Imam An-Nasa’i)

    Dalam hadis lain, amal umat manusia dilaporkan pada hari Senin dan Kamis. Laporan ini merupakan laporan mingguna. Ada juga hadis yang menjelaskan bahwa amal dilaporkan setiap hari. Berarti ini disebut laporan harian.

    Sesungguhnya, Allah swt tidak membutuhkan laporan-laporan amal seperti ini. Karena Allah Maha Tahu. Allah tahu segalanya. Allah tahu yang kecil dan yang besar, yang ada di langit dan yang ada di perut bumi.

     Allah juga tahu apa yang terbesit dalam hati kita. Tidak ada satu pun kejadian, tidak ada satu pun daun yang jatuh kecuali Allah mengetahuinya.

    Lalau kenapa masih ada laporan-laporan seperti di atas? Hikmah dari laporan amal seperti di atas adalah sebagaimana berikut:

             (a)  Laporan itu sebagai bukti konkrit dari kekuasaan Allah swt.
         (b)  Memperlihatkan amal umat manusia kepada malaikat untuk memuliakan mereka dan   membanggakan mereka di hadapan para malaikat.
           (c)   Menjelaskan hikmah di balik diciptakannya makhluk, yaitu untuk meramaikan bumi dengan kebaikan dan menyembah kepada Allah swt.

            3.      Pada Bulan Sya’ban ini Allah menentukan (mentakdirkan) kematian seseorang pada tahun itu

    Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Ya’la. Sanadnya Hasan. Bahwa pada suatu ketika baginda nabi berpuasa satu bulan penuh pada bulan Sya’ban. Sayidah ‘Aisyah kemudian bertanya tentang hal itu.

    Rasulullah menjawab,

    إن الله يكتب على كل نفس ميتة تلك السنة ، فأحب أن يأتيني أجلي وأنا صائم

    Artinya; “Sesungguhnya Allah menulis pada bulan Sya’ban ini setiap orang yang akan meninggal pada tahun itu. Maka aku ingin ajalku datang dan aku dalam keadaan berpuasa”.

    Maksud dari ditentukannya kematian di sini adalah bahwa pada bulan ini takdir kematian seseorang ditampakkan dan dijelaskan.

               4.     Rasulullah senang berpuasa pada bulan Sya’ban

    Keutamaan Bulan Sya’ban yang keempat adalah Rasulullah sangat senang berpuasa di Bulan Sya’ban. Karenanya, beliau sering berpuasa pada bulan ini. Hal ini dijelaskan oleh banyak hadis.

    Baca juga: 

    Misalnya, hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Thobroni. Dalam hadis ini dijelaskan, Sahabat Anas berkata, “…….. Paling dicintainya puasa oleh Rasulullah adalah Bulan Sya’ban”.

    Misalnya juga hadis yang diriwayatkan oleh Sayidah ‘Aisyah. Sayidah ‘Aisyah berkata,

     …….فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

    “ . .. . . . …. Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan kecuali di Bulan Ramadan dan aku tidak melihat beliau lebih banyak puasa kecuali pada bulan Sya’ban” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

    Baca juga:

               5.     Di Bulan Sya’ban ada malam Nisfu Sya’ban yang memiliki keutamaan luar biasa

    Keutamaan bulan Sya’ban yang nomer lima adalah pada bulan Sya’ban ini terdapat malam Nisfu Sya’ban. Malam ini juga memiliki keutamaan tersendiri. Insyallah penjelasannya di tulisan berikutnya.

    Itulah ketumaan Bulan Sya’ban yang luar biasa. Semoga kita bisa mendapatkan berkah bulan ini. Amin!

    *Referensi utama:
    Dzikrayât Wa Munasabât, karya Sayid Muahammad bin ‘Alwi Al-Maliki Makkah, penerbit Hai’ah as-Shofwah.

    Posting Komentar

    Posting Komentar