-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Tafsir Surat Al-Qariah; Ketika Manusia Seperti Laron yang Berhamburan

    Surat Al-Qari’ah ini berbicara tengan kiamat. Khususnya tentang gambaran kiamat dan akhir manusia kisah manusia. Surat Al-Qari’ah ini membuat hati merinding. Betapa dahsyatnya kala itu.

    Oleh karenanya, artikel ini akan menampilkan Surat Al-Qariah lengkap, terjemah Surat Al-Qariah, dan penjelasan tafsir Surat Al-Qariah.


    Doc. Saif

    Surat Al-Qariah ini surat Makkiyah. Terdiri dari 11 ayat. Surat Al-Qariah ini sangat penting untuk dihafal. Karena termasuk surat pendek dan untuk tadabbur saat salat.

     

    Surat Al-Qariah Lengkap

    سورة القارعة

    بسم الله الرحمن الرحيم

    الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (5) فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)

     

    Terjemah Surat Al-Qari’ah

    1.Hari Kiamat, 2. apakah hari Kiamat itu? 3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

    4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, 5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

    6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, 7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

    8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, 9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. 10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? 11. (Yaitu) api yang sangat panas.

     

    Penjelasan Surat Al-Qoriah; Seperti Apa Kiamat?

     

    الْقَارِعَةُ

    “Hari Kiamat”

    Nah, sekarang kita mulai pada penjelasan Surat Al-Qari’ah ayat petama, yaitu lafal Al-Qoriah.

    Lafal Al-Qor’ah berasal dari lafal qor’u. Makna aslinya adalah suara yang dahsyat. Juga memiliki arti kesusahan atau kepahitan hidup.

    Sedangkan lafal Al-Qori’ah dalam ayat di atas adalah salah satu nama hari kiamat. Hari kiamat diberi nama Al-Qoriah karena membuat hati sangat terkejut.

    Tapi ada juga yang mengatakan, kiamat diberi nama Al-Qoriah karena terompet Israfil. Maksudnya, ketika Malaikat Israfil meniup terompet, maka semua makhluk kaget bukan kepalang. Suaranya begitu dahsyat. Setelah itu, manusia meninggal sebab suara terompet tersebut.

    Begitulah Imam Al-Khazin menjelaskan dalam tafsirnya, Lubab at-Ta’wil Fi Ma’ani at-Tanzil.

    مَا الْقَارِعَةُ

    2. apakah hari Kiamat itu?

    Ini ayat kedua dalam surat Al-Qari’ah. Ayat kedua ini merupakan pertanyaan dengan tujuan mendahsyatkan hari kiamat. Maksudnya, ayat ini memperingatkan bahwa kiamat itu kejadian luar biasa. Di mana kedahsyatannya itu tidak terkira.

     

    وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3)

    3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

    Lagi-lagi, ayat Al-Qoriah yang ketiga mengingatkan, kiamat ini kejadian luar biasa. Tidak ada yang tahu seperti apa hakikatnya. Jika pun kita mencoba untuk mengimajinasikannya, kiamat itu lebih dahsyat dari imajinasi itu.

     

    Tafsir Surat Al-Qariah; Kala Itu Manusia Berhamburan Tanpa Arah

     

    يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4)

    4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,

     

    Ketika kiamat terjadi, manusia itu seperti Farosy. Menurut Imam Khazin, yang dimaksud Farosy ini adalah hewan yang terbang dan berhamburan mengelilingi api (lentera).

    Imam Khazin melanjutkan, manusia diumpakan seperti Farosy ini karena sama-sama semrawut atau kacau balau. Ketika Farosy terbang dan mengitari lentera, dia tidak terbang menuju satu arah.

    Ada sebagian yang menerjemah lafal Farosy dengan laron. Maka terjemah ini sesuai dengan penjelasan Imam Khazin di atas.

    Begitu juga manusia kelak di hari kiamat. Manusia akan lari berhemburan. Tanpa arah yang jelas. Saling tindih. Ada yang kebarat, ketimur, dan ke smua arah.

    Senada dengan pendapat Imam Khazin, pendapat Imam Al-Maraghi dalam tafsirnya. Menurut beliau, Farosy itu jenis serangga yang mengelilingi lampu saat malam. Biasanya, Farosy ini dibuat perumpaan untuk sesuatu yang tidak tahu pada akibat.

    Sedangkan maksud ayat empat Surat Al-Qariah di atas menurut Syaikh Al-Maraghi, manusia kalak berada dalam kekagetan maha dahsyat. Sehingga mereka lari berhamburan. Mereka bingung, tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.

     

    Tafsir Surat Al-Qari’ah; Ketika Gunung Seperti Bulu yang Terbang

     

    وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (5)

    5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

     

    Makna Surat Al-Qari’ah ayat lima ini bahwa di hari kiamat gunung itu hancur lebur. Gunug kala itu seperti bulu yang dihancurkan menjadi kecil-kecil lalu bulu itu terbang berserakan.

    Menurut Imam Khazin, surat Al-Qari’ah ayat lima ini mengajarkan, ketika gunung yang hebat dan kokoh saja hancur, bagaimana dengan mansuia yang lemah?

    Begitulah makna Surat Al-Qariah ayat lima tersebut.

     

    Tafsir Surat Al-Qari’ah; Mereka yang Timbangannya Berat

     

    فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6)

    6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,

     

    Setelah Allah menjelaskan situasi hari kiamat, Allah menjelaskan tentang manusia kala itu. Manusia terbagi menjadi dua, yaitu mereka yang mendapatkan kehormatan dan manusia yang mendapatkan kehinaan.

    Orang yang mendapatkan kehormrmatan adalah orang yang timbangannya berat. Menurut Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, maksud ayat ini adalah orang-orang yang kebaikannya lebih banyak dari kejelekannya.

    Lalu, apakah semua orang baik muslim atau non-muslim ditimbang amalnya? Dalam tafsir Imam Khazin, ada perbedaan pendapat.

    Ada yang mengatakan ditimbang semua baik muslim atau orang kafir. Ada yang mengatakan, hanya muslim saja yang ditimbang. Orang kafir langsung dimasukkan ke dalam neraka.

    Orang yang Islam yang amal baiknya lebih banyak, maka dia akan mendapatkan kebahagiaan, yaitu surga. Sebagaimana menurut ayat di bawah ini.

     

    فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

    7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

     

    Tafsir Surat Al-Qariah; Mereka yang Ringan Timbangannya

     

    (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ

    8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

     

    Orang yang mendapatkan kehinaan adalah orang yang amal baiknya lebih ringan dari amal jeleknya. Orang yang seperti ini, maka akan kembali ke neraka. Sesuai dengan kadar amal jeleknya.

    Tapi, bisa jadi amal jeleknya itu diampuni oleh Allah. Sehingga dia bisa masuk surga berkat ampunan dan rahmat Allah itu.

    فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ

    9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah

     

    Menurut Imam Ibnu Katisr, mengutip pendapat Qil, bahwa yang dimaksud ayat ini adalah orang yang sedikit pahalnya itu akan jatuh ke dalam neraka. Posisi kepalanya saat jatuh itu ada di bawah.

    Hal ini sebagaimana sebuah riwayat dari Ibnu Abbas, Ikrimah dan Abu Sholeh. Imam Qatadah berkata,

    يهوي في النار على رأسه

    “Dia jatuh (turun) ke dalam neraka di atas kepalanya”

     

    Ada pendapat lain yang mencoba menganlisis lebih dalam. Jika diartikan sederhana, maka Surat Al-Qariah ayat 9 tersebut memiliki arti begini: ibunya adalah Hawiyah (neraka).

    Arti dari ibu (ummun) di sini adalah maskan (rumah). Karena sebagaimana yang kita tahu, rumah paling nyaman adalah ibu. Pelukan paling hangat adalah pelukan ibu.

    Tapi ternyata, bagi orang yang pahalanya sedikit, ibu yang seharusnya menjadi tempat paling nayaman untuk berteduh, kini menjadi tempat yang paling panas. Yakni neraka.

    Begitulah analisis yang disampaikan Imam Khazin dan Imam Ibnu Katsir ketika menjelaskan Surat Al-Qariah ayat sembilan ini.

    Dengan demikian, menurut mereka berdua, terjemahan sederhana dari Surat Al-Qariah ayat sembilan ini adalah “Tempat kembali bagi orang yang amal baiknya ringan adalah Hawiyah, neraka”.

     

    وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)

    10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? 11. (Yaitu) api yang sangat panas.

     

    Lalu, apa itu neraka Hawiyah? Menurut ulama tafisr, Hawiyah adalah salah satu nama neraka. Neraka ini adalah api yang sangat panas. Tidak bisa dibandingkan dengan api di dunia. Karena api dunia tidak ada apa-apanya jika dibanding dengakn api neraka.

    Baca juga:


    Sebagaimana kata Syaikh Al-Maraghi, jika semua api (dunia) dibandingkan dengan api neraka, maka api dunia itu tidak panas.

    Teringat penjelasan guru ngaji langgar dulu. Kata beliau kurang lebih, “Andaikan orang yang masuk ke dalam api neraka itu dipindah ke dalam api dunia, niscaya mereka akan tertidur pulas”.

    Nah, begitulah penjelasan Tafsir Surat Al-Qariah. Mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari surat pendek ini. Amin.

     


    Posting Komentar

    Posting Komentar