-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Cerita Anak Durhaka kepada Orang Tua di Zaman Rasulullah SAW

     Cerita Anak Durhaka kepada Ibnunya di Zaman Rasulullah SAW

    Suatu ketika, ada seseorang melapor kepada Baginda Rasulullah saw.. Kata orang itu, ada anak muda yang sekarat. Ketika dituntun untuk membaca kalimat “La Ilaha Illahllah”, anak muda itu tidak bisa mengucapkannya.

    “Bukankah saat hidup, pemuda itu bisa membaca “La Ilaha Illahllah”?” tanya Rasulullah.

    “Bisa Nabi…” jawab orang itu.

    Kisah Anak Durhaka kepada Orang Tua di Zaman Rasulullah

    Lalu Rasulullah berdiri dan pergi menuju anak muda. Beberapa sahabat mengikuti Rasulullah.

    Sesampainya di dekat pemuda, Rasulullah menuntunnya untuk membaca “La Ilaha Illahllah”. Tapi, pemuda itu mengatakan, bahwa dia tidak bisa mengucapkannya.

    “Kenapa kamu tidak bisa mengucapkan “La Ilaha Illahllah”?” tanya Rasulullah.

    “Karena aku durhaka pada ibuku,” jawab si pemuda.

    “Dia masih hidup?” tanya nabi lagi.

    “Iya,” kata pemuda.

    Lalu, Rasulullah meminta para sahabat agar ibu pemuda itu didatangkan. Ibu itu pun datang.

    “Ini anakmu,?” tanya Rasulullah pada si ibu.

    “iya,” jawab ibu itu.

    “Jika kamu tidak memaafkan ankmu ini, kami akan membakarnya!” kata Rasulullah.

    Tanpa pikir panjang, ibu itu memaafkan anaknya. Semarah-marahnya seorang ibu, dia tidak akan rela melihat anaknya dibakar.

    Setelah itu, Rasulullah menuntun pemuda itu itu membaca kalimat tauhid. Seketika pemuda itu bisa mengucapkannya.

    “Segala puji bagi Allah yang telah memnyelamatkannya dari api neraka,” ucap Rasulullah saw.

    Itulah Cerita Anak Durhaka kepada Orang Tua di Zaman Rasulullah SAW. Semoga menjadi pelajaran dan inspirasi untuk kita semua.

    Menurut sebagian ulama, ada empat penyebab mati su’ulkhatimah (buru di akhir hayat). Pertama, bermalas-malasan melakukan salat. Kedua, minum khomer. Ketiga, menyakiti orang Islam. Keempat, durhaka kepada orang orang tua.

     Baca juga:

    Referensi:

    Al-Jawahir al-Lu’luiyah Fi Syarh al-Arbain an-Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Jurdani, hlm. 68. Dar al-Fadlilah: Kairo.

    #Kisah Anak Durhaka pada Ibunya

    #Kisah Anak Durhaka

    Posting Komentar

    Posting Komentar