-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    5 Motivasi Sukses agar Kamu Langsung Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah


    Siapa sih yang tidak ingin sukses? Semua orang pasti ingin. Sekolah tinggi-tinggi, banyak mengikuti organisasi, dan semuanya, diantara tujuannya adalah ingin sukses. Betul kan?

    Ada dua hal yang menurut saya sangat berpengaruh dalam kesukses. Yaitu, motivasi dan sikap hati. Motivasi sebagai pendorong sehingga selalu semangat. Sikap hati membikin kita legowo dengan apa pun yang terjadi.

    Dua hal ini saya simpulkan dari cerita dosesn pembimbing saya. Jadi sobat, sekarang saya lagi ngerjakan skripsi, di sela-sela bimbingan, saya dikasih motivasi. Keren bukan? Dosen saya ini hebat loh. Beliau bolak-balik melebu tivi. Utamanya TV9 dan TVRI.

    Sumber foto: https://economy.okezone.com


    Dari cerita beliau, setidaknya ada 5 motivasi dan petuah hidup yang saya ambil. Kelima motivasi ini Insyaallah sedikit-sedikit membuat kita sukses. Insyaallah. Kelima motivasi itu sebagaimana berikut:

              1. Kamu harus memiliki mimpi

    Motivasi pertama, kamu harus punya mimpi. Bermimpilah sebanyak-banyaknya. Bermimpilah setinggi-tingginya. Karena mimpi itulah yang akan terus membawa langkahmu, meski kaki mulai lelah.

    “Din, saya dulu bermimpi punya sekolah. Alhamdulillah, mimpi itu sekarang sudah terjadi,” kata beliau.

    Banyak hal yang beliau mimpikan dan sekarang benar-benar beliau dapatkan. Misalnya, ketika beliau ingin ngajar anak TK, akhirnya beliau benar-benar mengajar anak TK.

    “Jadi kita itu memang harus punya mimpi!” tukas beliau menegaskan.

    Ada sebagian orang memiliki cara unik untuk mencapai mimpi-mimpinya. Dia menuliskan semua mimpi-mimpi itu di kertas, kemudian di tempel di dinding kamar. Setiap hari dia lihat kertas itu. Dan setiap hari dia bersemangat mengejar mimpinya satu demi satu.

    Ada lagi yang menceritakannya kepada sahabat-sahabatnya. Tujuannya agar sahabat-sahabat itu tahu mimpi-mimpinya. Sehingga pada suatu ketika mereka menanyakannya. Dari sana dia terus bersemangat. Karena takut ketika ditanya, ternyata masih belum apa-apa.

    Ya terserahlah mimpi-mimpimu itu mau kamu apain. Ditulis di kertas lalu dimasukkan ke dalam botol juga ndak masalah. Terserah kamu. Yang penting, kamu punya mimpi. Lalu wujudkan dengan sungguh-sungguh.

               2. Segera bergerak, jangan nunggu lulus

    Kalau lagi kuliah, menempa diri itu tidak harus setelah lulus. Bahkan mulailah dari sekarang. Mulai dari sejak duduk di bangku kuliah. Gampangnya, mencari masukan sambil kuliah, tapi tidak mengganggu aktivitas kuliah.

    “Kamu ngajar tah di Pondoknya Kiai Navis?” tanya beliau ke saya.

    “Mboten… tapi saya banyak teman di sana,” jawabku. Kebetulan saya penelitian di YPP Nurul Huda, pondoknya Kiai Abdurrahman Navis. Dikiranya saya ngajar di sana.

    “Ngajar di mana?”

    “Di Yayasan Safinda ...”

    “Iya, jangan nunggu lulus. Mulai sekarang sudah mulai bergerak!” kata beliau.

    Ngajar memang hal yang seksi untuk dijadikan aktivitas sampingan bagi mahasiswa. Selain untuk pengalaman, juga nambah uang jajan. Meski nggak banyak.

    Namun sebenarnya, aktivitas sampingan untuk mahasiswa itu banyak. Apa lagi di zaman milenial seperti sekarang. Zamannya sudah serba digital. Yang dibutuhkan hanya kemauan dan kekereatifan.

    Zaman sekarang jualan nggak harus ada barang. Cukup jadi dropshiper. Untuk mengajar dan berbagi juga tidak harus di sekolah, bisa di internet dengan video atau tulisan. Untuk terkenal juga tidak harus di TV, juga bisa di medsos atau Youtube. Semua itu juga bisa kita jadikan ‘sawah’ pemasukan.

    Ya, sekarang kita dituntut kreatif. Dituntut menyeseuaikan diri dengan zaman. Sebab jika tidak demikian, kita akan terpinggirkan.

             3. Kalau dimintai tolong oleh orang jangan anggap dia meremehkan tapi mempercayakan

    Sering kan kita dimintai tolong sama orang untuk ngerjakan ini dan itu. Bahasa kasarnya kita disuruh-suruh. Menurut dosen saya, hal demikian jangan dinggap orang itu meremehkan kita.

    Akan tetapi, anggaplah hal itu sebagai kepercayaan. Bahwa orang itu percaya, kita bisa melaksanakannya dengan baik.

    “Kalau kamu misalnya disuruh dan dimintai tolong sama seseorang, jangan anggap itu meremehkan kamu. Anggaplah bahwa dia itu percaya sama kamu,” kata dosen saya itu.

             4. Jangan material orientation

    Nah, yang nomer empat ini sangat diwanti-wanti oleh dosen saya itu. Dalam mengajar, jangan materi tujuannya. Yang lebih penting adalah kita bisa berbagi ilmu dan dapat pengalaman dari kegitan itu. 

    Banyak hal yang kita dapatkan dari ngajar. Entah itu komunikasi dengan anak murid, wali murid, dan orang-orang yang terkait. Semua itu sangat berharga bagi kita. Tidak bisa dibeli dengan apapun jua. Bahkan bisa jadi tidak ada yang menjualnya.

    “Kalau kamu ngajar, tujuannya jangan materi. Kamu ngajar saja. Walaupun bisyarahnya sedikit. Yang penting kamu dapat mengamalkan ilmumu, tambah pengalaman juga,” kata dosenku kurang lebih.

    “Ikhlas Din… Itu yang paling penting. Kalau ikhlas, nanti ada saja jalan untuk tambah maju. Saya merasakan sendiri itu.” lanjut beliau.

    Menurut ceritanya, beliau mengajar sejak kuliah. Bayarannya tidak banyak. Tapi, ya beliau jalani saja. Pernah katanya suatu ketika, setelah bayaran, uangnya malah hilang. Jatuh di jalan. Ya gak apa-apa. Bukan rezekinya.

               5. Terus mengembangkan diri

    Hal yang tidak kalah penting dari empat motivasi sebelumnya adalah terus mengembangkan diri. Tidak stagnan. Tidak gitu-gitu aja. La yahya wa la yamut. Hidup enggan, tapi mati segan. Tidak begitu.

    Baca juga:


    “Sekarang nggak apa-apa ngajar di satu tempat. Besok-besok cari lagi. Yang pertama gak usah berhenti. Tinggal mengatur waktu saja,” beliau menjelaskan.

    “Saya dulu juga gitu. Asalnya di satu tempat, kemudian nambah, lama kelamaan di TV9, dan seterusnya. Sekarang bisa melebarkan sayap ke mana-mana,” lanjut beliau.

    Teringat sebuah hadis  yang dikutip Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddinnya. Kata baginda:

    من استوى يوماه فهو مغبون ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون

    “Barangsiapa yang hari sekarang sama dengan hari kemaren, dia tertipu. Barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka dia terlaknat”.

    Baca juga: 


    Dari kisah ini, ada satu pelajaran lagi yang bisa saya petik. Bahwa kita butuh proses. Tidak bisa serta merta enak. Dari satu dulu, baru dua, baru tiga, dan seterusnya. Yah, proses itu harus. Allah menjadikan kesuksesan dibarengi sebab-sebabnya. Tugas kita melaksanakan sebab itu.

    Begitulah 5 motivasi sukses agar kamu langsung mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah. Semoga kita sukses semua. Amin.

    Posting Komentar

    Posting Komentar