-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Menfaat Traveling dalam Islam: Bersenang-Senang Sambil Beribadah


    Ada yang suka traveling nggak? Kira-kira apa menfaat traveling ya? Apa yang kita dapatkan setelah traveling? Apa untungnya gitu?

    Menfaat traveling tentu banyak. Tidak bisa dihitung. Sebab, di setiap langkah kaki yang berderap, ada kesan dan hal baru kita alami.

    Di sini, saya akan sedikit menjabarkan menfaat traveling. Baik menfaat itu dilihat dari kaca mata umum atau kacamata Islam.


    Saya termasuk orang yang suka jalan-jalan atau traveling. Sejak saat MA dulu. Meski mungkin jalan-jalannya bukan ke tempat wisata. Yang penting jalan-jalan kan. Hehehe.

    Bagi saya, traveling itu berkah. Sebab, -bertraveling berarti kita bergerak. Dan di setiap pergerakan itu ada berkahnya. Kata ulama tasawuf, “Al-harakah barakah”. Bergerak itu berkah. Tentu, yang dimaksud pergerakan di sini adalah pergerakan yang positif.


    Bertraveling itu seperti air yang mengalir. Membuat dirinya selalu hidup dan ter-refresh. Air yang diam hanya membikin dirinya bau.

    Dengan kata lain, traveling itu usaha kita untuk merefresh diri. Traveling adalah salah satu cara untuk mengendorkan urat yang lelah. Pula, mengistirahatkan pikiran yang lemah atau hati yang resah.

    Aktivitas yang kita jalankan sehari-sehari, membikin organ-organ tubuh kita lelah. Ketika lelah, apa pun tidak akan berjalan dengan sempurna.

    Kata sebuah makalah – konon dikatakan oleh Sayidina ‘Ali-:

    روحوا القلوب ساعة فإنها إذا أكرهت عميت

    Artinya: bahagiakanlah hati kalian sejenak, karena hati jika lelah, dia menjadi buta.
    Dengan kata lain, menfaat traveling adalah merefresh otak dan hati. Agar otak dan hati sehat. Sehingga bisa diajak lagi untuk beraktivitas dengan baik.

    Selain itu, diantara menfaat traveling adalah mengantarkan kita ke berbagai belahan negeri bahkan dunia. Kita bisa melihat gedung yang tinggi. Kita bisa melihat lalu-lalang orang yang berbeda. Kita bisa melihat gunung, lautan, air terjun, keindahan, dan semuanya.

    Hal itu menyadarkan satu hal: betapa kuasanya yang menciptakan semua itu. Ya, betapa kuasa, betapa sempurna, yang menciptakan semua itu. Ciptaannya saja luar biasa, apa lagi Pencipta-Nya.

    Inilah menfaat traveling dalam Islam. Sebagaiaman firman Allah:

    قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    “Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-‘Ankabut: 20)

    Sebagaimana dalam Tafsir at-Thabari, ayat ini mengajak kita agar bertafakkur tentang ciptaan Allah. Bagaimana Allah menciptakannya? Bagaimana Allah memunculkannya? Ternyata Allah Maha Kuasa.

    Sebagaimana Allah Maha Kuasa untuk mencipatakan semua ini, Allah juga Maha Kuasa untuk menghidupkan kita kembali kelak di akhirat.

    Oleh karenanya, bagi umat Islam traveling bukan hanya sebatas rekreasi atau senang-senang. Traveling bisa membuat kita berpahala. Istilah kerennya mungkin, traveling sambil beribadah. hehehe

    Maka, ketika ingin traveling, niat perlu ditata. Niat yang baik akan menjadikan traveling sebuah ibadah.

    Misalnya kita niat: Traveling agar semangat beribadah. Traveling agar tidak gila. Traveling untuk melihat dan memikirkan ciptaan Allah. Traveling untuk mencari ilmu dan wawasan.

    Silahkan tata sendiri niatnya. Terserah sudah. Traveling dengan niat mencari doi untuk menyempurnakan iman juga boleh. Hehe..

    Para ulama terdahulu juga begitu kok. Mereka juga istirahat dan membahagiakan hati. Tujuannya, agar bersemangat lagi untuk beribadah.

    Baca juga:

    Seperti yang didawuhkan oleh  salah satu sahabat Rasulullah, Qusamah bin Zuhair:

    روحوا القلوب تعي الذكر

    Artinya: tenangkanlah hati kalian, maka dia akan kuat berdzikir.

    Menurut Imam Abil Qasim an-Nisaburi mengutip pendapat Syaik Samnun dalam kitabnya, ‘Uqalâ’ al-Majânin, arti makalah ini adalah, tenangkanlah hati kalian dari kesusahan dunia, maka hati menjadi kuat untuk mengingat akhirat.

    Itulah menfaat traveling di dalam Islam. Menfaat traveling tidak hanya membuat kita semangat kembali berativitas. Akan tetapi, bisa menjadi media untuk mendapatkan pahala. Wallahu A’lam.

    3 komentar

    3 komentar

    • iluvtari
      iluvtari
      16 Januari 2020 pukul 18.00
      sebagai introvert aku lebih suka di rumah, baca buku atau nonton film klasik. anak2 sm bapaknya suruh main keluar. ih, bahagianyaaaa!
      Reply
    • adhealbian
      adhealbian
      16 Januari 2020 pukul 00.49
      traveeling itu berkah sangat setuju banget kak, jadi memang bisa mematahkan kata2 yang orang bilang travelling hanya buang2 uang saja ;)
      Reply
    • Rahma Safira
      Rahma Safira
      15 Januari 2020 pukul 14.47
      betul... travelling selalu memberikan kesegaran baru dalam pikiran. Kebanyakan membuat lebih banyak bersyukur, karena menambah wawasan dan pengetahuan. Kalau sedang tipis kantongnya, paling travelling lewat buku atau di internet.hehe
      Reply