-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Cara Membaca yang Baik dan Efektif agar Tercipta Karya

     “Membaca yang baik itu ketika bacaanmu menjadi sebuah karya”

    ***

    Bagaimana cara membaca yang baik dan efektif agar jadi sebuah karya tulis? Saya ingin sharing cara membaca efektif agar jadi karya atau tulisan neh.

    Sebagaimana yang kita tahu, membaca itu sangat penting. Tanpa membaca, pikiran kita pengap dan kering. Pikiran menjadi berkarat karena tidak terasah. Tidak ada yang bisa ‘dikunyah’. Karena sebagaimana pertu, otak juga butuh makan. Makanan otak adalah buku-buku.

    Cara membaca efektif bagi penulis/fr.freepik

    Kata pepatah, membaca itu jendela dunia. Kata al-Quran, Iqra’! Bacalah! Kata Iqra’ kemudian disusul dengan kata penciptaan. Hal itu memberi kita pelajaran, dengan membaca, lahirlah hal-hal yang luar biasa dan patut dibanggakan.

    Namun, membaca tidak sekedar membaca. Membaca harus diiringi dengan memahami. Setelah memahami, lahirlah ide baru, karya baru, atau tulisan baru. Sebab, membaca yang baik dan efektif, jika hasil bacaan kita menjadi karya.

    Nah, dalam tulisan ini saya ingin sharing cara membaca yang baik dan efektif agar bisa menghasilkan tulisan. 

    Cara Membaca Secara Umum

    Sebenarnya, cara membaca yang baik dan efektif untuk setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang membaca buku secara keseluruhan, ada yang membaca setiap tema, dan lain sebagainya.

    Cara membaca ini juga dipengaruhi objek bacaan. Jika yang dibaca adalah buku cerita, sulit sekali dibaca secara acak. Misalnya novel atau cerpen, tidak bisa dibaca acak. Cara bacanya harus runut dari awal sampai akhir.

    Adapun cara membaca yang baik dan efektif secara umum, saya rangkum sebagaimana berikut:

           1.   Membaca keseluruhan

          Pertama, membaca keseluruhan buku atau artikel dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang terlewatkan dan dapat memahami secara utuh.

     2. Memberi tanda untuk bagian yang penting (Scanning)

    Ketika membaca keseluruhan buku, tentu ada bagian-bagian yang sangat penting. Nah, bagian-bagian ini perlu diberi tanda. Menfaatnya banyak. Bisa memudahkan kita untuk melihat kembali, bisa dibaca ulang, dll.

          3.  Memahami dengan mendalam (understand)

    Setelah selesai membaca, kita lihat lagi poin-poin penting yang kita tandai. Kita fahami dengan benar. Kita kaji lebih dalam lagi.

    Nah, itulah cara membaca yang baik dan efektif secara umum. Sekali lagi, cara membaca efektif itu berbeda setiap orang.

    Apa yang saya paparkan mengenai cara membaca efektif di atas, sebenarnya sudah saya lakukan sejak di pesantren.

    Pada umumnya, para santri membaca seluruh kitab yang dimaknai dan diajarkan di kelas. Bagian-bagian pentingnya ditandai. Biasanya dicoret pakai pulpen berwarna merah atau pensil.

    Kelak, tanda-tanda itu ditengok lagi. Tepatnya ketika ada ujian. Ya, biar belajarnya enggak banyak-banyak, cukup membaca coretan-coretan. hehe.

     

    Cara Membaca yang Baik dan Efektif untuk Penulis

    Cara membaca efektif untuk para penulis tidak jauh beda dengan cara di atas. Kalau saya, hampir sama. Entah kalau orang lain. Tapi, ada beberapa bagian yang tidak sama persis.

    Berikut ini cara membaca efektif untuk para penulis agar bisa menciptakan sebuah karya:

         1.     Tentukan tema

    Menentukan tema bacaan adalah hal penting agar membaca kita lebih efektif. Misalnya, kita ingin menulis tentang taaruf, maka kita baca sebanyak-banyaknya tema taaruf.

    Menentukan tema bacaan ini sangat memudahkan bagi kita untuk melahirkan tulisan. Kita bisa fokus, refernsi kita bisa banyak, dan waktu yang kita butuhkan tidak terlalu boros.

          2.     Mencatat bagian terpenting dan yang penting

    Saat kita membaca, tentu kita akan menemukan banyak hal yang kita butuhkan. Ada yang sangat penting, ada yang penting, ada yang tidak terlalu penting.

    Nah, kita perlu mencatat atau memberi tanda hal-hal tersebut dan mengelompokkannya. Tujuannya agar mudah saat ingin dipelajari lagi atau saat ingin dimasukkan dalam tulisan.

          3.     Membaca ulang sampai benar-benar di luar kepala

    Setelah itu, kita baca ulang dan kita fahami dengan betul apa yang kita catat. Hal ini memudahkan kita saat membuat outline dan menuliskan hasil bacaan kita.

    Saat menulis kita akan lancar, tidak tersendat-sendat karena kekurangan referensi, atau lupa pada apa yang ingin kita tulis.

          4.     Memperbanyak membaca

    Memperbanyak baca ini sebenarnya tidak termasuk dalam urutan cara membaca efektif bagi penulis. Tetapi, banyak membaca ini memang penting bagi kita semua.

    Sebab, menurut saya, menulis itu mengumpulkan serpihan-serpihan pengetahuan yang ada di dalam otak kita. Serpihan-serpihan pengetahuan itu kadang kita dapatkan bertahun-tahun sebelumnya.

    Oleh karenanya, membaca status teman di medsos itu bisa saja menjadi bahan tulisan. Membaca artikel di blog teman atau median online, bisa saja menjadi komponen artikel kita. Jadi, banyak baca adalah diantara cara membaca efektif untuk penulis.

    Nah, itulah cara membaca yang baik dan efektif agar tercipta sebuah karya terutama tulisan. Tentu, cara membaca efektif ini sangat penting untuk penulis. Cara membaca ini terinspirasi dari sebuah penjelasan dari dosenku. Jika tulisan ini bermenfaat, semoga pahalanya juga mengalir ke beliau. Amin!

    8 komentar

    8 komentar

    • Dewi Rieka
      Dewi Rieka
      23 Oktober 2020 pukul 07.36
      Betul, penulis mestinya nggak baca asal lewat ya, tapi harus dicatat, dikaji bagian yang dirasa penting..jadi lebih bermakna..
      Reply
    • Milda Ini
      Milda Ini
      12 Oktober 2020 pukul 18.49

      It has been a long time since I finished reading my book, it is appropriate that there are no works, hahaha
      Reply
    • kokonata
      kokonata
      12 Oktober 2020 pukul 16.44
      Nah, jadi mengevaluasi diri nih. Selama ini proses baca saya belum sepenuhnya efektif
      Reply
    • Mega
      Mega
      12 Oktober 2020 pukul 15.23
      Membaca lalu mencatat, itu habit ya g mulai sy lakukan kak... bermanfaat menambah diksi ^^
      Reply
    • Djayanti Nakhla Andonesi
      Djayanti Nakhla Andonesi
      12 Oktober 2020 pukul 15.12
      Waw, ini sih selain mengulas tips menulis, juga menyisipkan salah satu tafsiran dari ayat pertama alquran

      Untuk orang2 yg senang merenung, tulisan ini tidak sekedar tips, tapi juga evaluasi diri, tak hanya sekedar sudah berusaha 'membaca' tapi ingat juga untuk 'menciptakan' atau berkarya.
      Thankyouu remindernya
      Reply
    • Sultan
      Sultan
      12 Oktober 2020 pukul 15.01
      Penyakit saya, malas baca ulang sebuah bacaan yang udah dituntaskan. Soal menandai poin-poin tertentu dalam setiap bacaan sering saya lakukan. Tipsnya membantu...
      Reply
    • Fadli Hafizulhaq
      Fadli Hafizulhaq
      12 Oktober 2020 pukul 13.15
      Saya masih ingat tuh nasehat senior-senior, semakin banyak kita membaca maka akan semakin kuat tulisan kita. Memang membaca dan menulis tidak bisa dipisahkan
      Reply
    • Naqiyyah Syam
      Naqiyyah Syam
      11 Oktober 2020 pukul 11.35
      Betul banget ya membaca itu maknanya luas sekali agar menghasilkan karya, tak cukup hanya membaca sekilas saja tapi juga memberikan kata-kata yang bermakna di bacaan yang kita baca
      Reply